Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tiga poin menjadi pilihan yang tak bisa ditawar oleh Semen Padang saat menjamu tamunya Aceh United dalam laga pekan ke-delapan Liga 2 di Stadion Agus Salim, Padang, Sabtu (14/7/2018).
Namun misi tim bergelar Kabau Sirah tak sekadar poin penuh, tetapi juga untuk memperbaiki penampilan. Dalam beberapa laga kandang sebelumnya, tim asuhan Syafrianto Rusli sering kecolongan di menit-menit akhir.
Dalam pertandingan pekan lalu di tempat yang sama melawan Persiraja Banda Aceh, Irsyad Maulana dan kawan-kawan sudah ungggul 3-1, tetapi tim lawan bisa menambah gol di masa injury time.
Pada menit-menit akhir tersebut, lini pertahanan sering lengah dan terkesan panik dalam menghadapi tekanan pemain lawan. Hal ini tentu menjadi catatan dan evaluasi tersendiri bagi Syafrianto.
(Baca Juga: Wawancara Eksklusif Luis Milla: Evan Dimas, Kebingungan Senior, dan Skuat 95 Persen)
(Baca Juga: Demi Berseragam Arema FC, Hamka Hamzah Tolak Tawaran 5 Klub Liga 1)
Manajer Semen Padang, Win Benardinho, juga mengkritisi hal tersebut. Menurutnya, Semen Padang sangat rawan kehilangan poin penuh, meski ia juga menyadari tekanan dan beban moral main di kandang jauh lebih berat dibanding main di kandang lawan.
"InsyaAllah, kekurangan yang terjadi dalam setiap pertandingan selalu kami evaluasi dan kami tekankan kepada semua pemain. Tentu tak hanya dalam bentuk arahan dan intsruksi, tetapi juga dalam bantuk aplikasi dalam latihan," tutur Syafrianto kepada wartawan, termasuk BolaSport.com.
Mantan pelatih peraih medali emas futsal PON Sumbar 2012 itu juga menyadari bahwa dua tim dari Provinsi Aceh itu adalah lawan-lawan tangguh dan sulit untuk dikalahkan.