Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dengan kekuatan terbatas, Persegres terpaksa takluk dari tuan rumah PSBS Biak dengan skor 0-4 di Stadion Cendrawasih, Biak, Rabu (15/8/2018).
Dalam lawatan ini, pelatih kepala Sanusi Rachman memang hanya memiliki 12 pemain yang bisa dibawa ke Biak.
Laga kontra PSBS merupakan laga tunda yang seharusnya digelar pada 25 Juli lalu.
(Baca Juga: Jadi Pahlawan, Kiper Ernando dan Mochammad Supriadi Awalnya Cuma Berstatus Tambahan di Timnas U-16 Indonesia)
Namun, karena saat itu kedua tim mengalami kesulitan penerbangan, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menunda pertandingan.
"Seusai melawan Madura FC, tim PSBS Biak tertahan di Kota Sumenep karena tidak mendapatkan tiket balik ke Biak," kata Fery Hadi Kurniawan, asisten pelatih Persegres, kepada BolaSport.com.
"Sementara Persegres yang hendak melakukan lawatan ke Biak juga mengalami kesulitan yang sama. Akhirnya laga pun ditunda," ujarnya.
Setelah ditunggu akhirnya PT LIB pada tanggal 7 Agustus mengumumkan jadwal pertandingan laga PSBS Biak vs Persegres digelar pada 15 Agustus dimana kompetisi Liga 2 telah memasuki pekan kedua.
(Baca Juga: Jadi Pilar Dominasi Serangan, Febri Hariyadi dan Rezaldi Hehanussa Hapus Rivalitas Klub di Timnas U-23 Indonesia)
Masalah timbul setelah dalam peraturan yang muncul PT LIB mewajibkan pemain yang diturunkan adalah pemain yang terdaftar pada putaran pertama.
Padahal tim berjulukan Laskar Joko Samudro itu telah kehilangan banyak pemainnya yang terdaftar di putaran pertama.
"Kami hanya punya 12 pemain sisa putaran pertama yang bisa dibawa ke Biak. Ada tiga pemain, yakni Obet Rivaldo, Sigit Hermawan dan Amirul Syafaat kondisinya sedang cedera sehingga tidak mungkin kami paksakan bermain," ucap Sanusi.
Bahkan Wismoyo Widhistio, yang pada pertandingan sebelumnya kontra Blitar United mengalami luka robek di tulang kering kakinya akibat terkena sepatu pemain Blitar United sehingga harus mendapatkan jahitan, terpaksa dimainkan dalam laga kontra PSBS Biak.
(Baca Juga: Komunitas Bonek Brutal Tunjukkan Aksi Sosial )
Legenda Tenis Indonesia Berharap Indonesia Manfaatkan Cabang Tidak Populer untuk Dulang Medali Emas di Asian Games 2018 https://t.co/BzgFNT2VVY
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 16, 2018
"Tak ada pilihan lain kecuali harus memainkan Wismoyo. Bahkan Ahmad Faozan yang berposisi sebagi kiper terpaksa kami mainkan sebagai penyerang karena kami kekurangan pemain. Kami hanya memiliki satu cadangan, yakni kiper Wais Al Qorni," ucap pelatih yang akrab dipanggil Pak Uci tersebut.
Kondisi ini membuat pelatih asal Makassar tersebut bisa menerima kekalahan timnya dengan lapang dada.
"Saya seperti hanya bermain dengan sembilan pemain. Sebab saya tak bisa berharap banyak kepada Wismoyo yang kakinya ada luka jahitan serta kiper Faozan yang saya paksa bermain sebagai penyerang," keluh pensiunan karyawan PT Petrokimia Gresik itu.
(Baca Juga: Aksi Mulia Kiper Andalan Bali United untuk Korban Gempa di Lombok)
Meski begitu dirinya tetap salut kepada seluruh pemain yang turun dalam laga ini.
"Saya akui bahwa tim saya sedang tidak sehat. Tetapi saya tetap salut karena anak-anak masih memberikan perlawanan kepada tuan rumah yang menekan kami sejak awal," tutur Sanusi.
PEMAIN PERSEGRES GRESIK UNITED
Steven Lisnusa (K), Wismoyo Widhistio, Dedi Indra, Husni Mubarok. Andre Hafani, I Wayan Bayu Yusa, David Faristian, Fandhy Achmad, Ahmad Faozan, Apri Setya, Malik Risaldi. Cadangan: Wais Al Qorni (K)
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada