Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Satgas Antimafia Bola Gerak Cepat, Laga PSS Sleman Vs Madura FC Ikut Diusut

By Taufan Bara Mukti - Sabtu, 29 Desember 2018 | 12:58 WIB
Manajer Madura FC, Januar, memberikan keterangan di Kantor Ditipidkor Bareskrim Polri, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018). (M. HARRY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Setelah Satgas Antimafia Bola terbentuk, sudah empat orang ditetapkan sebagai tersangka. Kini, satgas tengah mengusut dugaan pengaturan skor di laga PSS Sleman vs Madura FC.

Manajer Madura FC, Januar Herwanto, dimintai keterangan soal laga antara timnya dan PSS Sleman di babak 8 besar Liga 2 2018.

Kala itu, menurut Januar Herwanto, ada beberapa kejanggalan yang mengindikasikan laga tersebut tidak berjalan secara bersih.

Melalui surat perintah nomor 3678 tertanggal 21 Desember 2018, Satgas Antimafia Bola memanggil Januar Herwanto untuk meminta keterangan soal laga tersebut.

Baca Juga:

Dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim, pertemuan tersebut dilangsungkan di Mapolres Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Januar mengatakan, sifat pertemuan tersebut hanya untuk meminta keterangan terutama soal laga Madura FC kontra PSS Sleman baik di babak penyisihan dan babak 8 besar Liga 2 2018.

“Kami hanya dimintai keterangan, karena kami bukan sebagai objek perkara. Jadi memang berkutat dari babak penyisihan Liga 2 saat away ke Sleman. Kedua saat 8 Besar," kata Januar, Jumat (28/12/2018), dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.

"Berkutat tentang Pak Dayat (Hidayat, red) dan yang offside 2 km itu," ucapnya.

Anggota Satgas Antimafia Bola yang juga Kasubdit 1 Rektorat Tindak Pidana Korupsi Polri, Kombes Arief Adiharsa, menuturkan bahwa ada tiga orang yang dimintai keterangan soal laga tersebut.

(Baca Juga: Dituduh Menipu Persibara, Mbah Putih Angkat Bicara)

Ketiga orang tersebut semuanya dari pihak Madura FC. Salah satunya manajer Januar Herwanto.

Saat ini, kasus tersebut telah memasuki tahap pengumpulan informasi dari saksi sebelum akhirnya dilakukan penyelidikan.

“Kami dari Satgas Anti Mafia Polri, melaksanakan kegiatan penyelidikan untuk dugaan tindak pidana dalam pengaturan skor pertandingan bola," ucap Kombespol Arief Adiharsa.

"Prosesnya memang ke arah sana (penyidikan, red), tapi prosesnya sekarang pengumpulan bahan keterangan," ujarnya.


Penyerang PSS Sleman, Cristian Gonzales (kanan), merayakan gol bersama rekan setimnya saat melawan Madura FC dalam laga lanjutan Liga 2 2018 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (2/5/2018). ( GONANG SUSATYO/BOLASPORT.COM )

Januar Herwanto mengungkapkan praktik pengaturan skor dan pemerasan yang dilakukan oleh oknum Exco PSSI kepada Madura FC di acara Mata Najwa "PSSI Bisa Apa Jilid 1".

Setelah acara tersebut, Exco PSSI yang disebut namanya, Hidayat, mengundurkan diri dan mendapat sanksi dari Komisi Disiplin.

Selain dugaan pengaturan skor dan pemerasan oleh Exco PSSI, Januar Herwanto juga mengetahui ada Komite Wasit yang pernah mengajak Madura FC "bermain".

Akan tetapi, Januar belum menyampaikan informasi tersebut kepada Satgas Antimafia Bola.

"Enggak ditanyakan soal itu. Fokus ke laga versus PSS Sleman," ucap Januar saat dihubungi tim BolaSport.com via pesan singkat.

(Baca Juga: Cerita Fakhri Husaini Dilarang Datang ke Mata Najwa oleh Petinggi PSSI)

Sejauh ini, Satgas Antimafia Bola telah mengamankan empat tersangka yang disebut berperan dalam mengatur jalannya pertandingan Liga 2 dan Liga 3.

Anggota Exco PSSI, Johar Lin Eng, bersama anggota Komite Disiplin, Dwi Irianto, telah diamankan dan statusnya kini sudah menjadi tersangka.

Adapun dua orang lainnya adalah Priyanto, mantan anggota Komite Wasit PSSI, dan anaknya, Anik Yuni Artikasari.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P