Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbeda dengan ASIOP dan Buperta, beberapa pelatih lain mengaku kesulitan mengontrol pola hidup dan pola makan pemain di luar latihan atau pertandingan.
Padahal untuk mengarungi kompetisi jangka panjang, fisik pemain harus tetap prima.
"Kami kesulitan mengontrol mereka ketika di luar latihan dan pertandingan, terutama untuk waktu istirahat dan pola makan," kata Rici Vauzi, Pelatih Talenta Muda FU 15 usai timnya diimbangi Cibinong Raya.
Menurut Rici, menjaga fisik tidak cukup jika hanya bersumber dari latihan yang diberikan tim pelatih. Justru hal lain di luar latihan seperti pola hidup dan pola makan lebih penting karena para pemain lebih banyak menghabiskan waktu di luar latihan dan pertandingan.
Pengaruh menurunnya kondisi fisik terhadap hasil pertandingan juga dialami Pelita Jaya yang ditahan Garuda Putra Bekasi.
Pada pertandingan tersebut, fisik pemain cepat terkuras akibat bermain di cuaca panas.
"Anak-anak ini juga punya kegiatan di luar latihan dan pertandingan bersama tim, misalnya ekstrakurikuler futsal dan sepak bola di sekolahnya. Namun, mereka belum bisa mengatur pola hidup dan pola makan, sehingga kondisi fisik mereka jadi menurun," kata Ferry Rumbayan, Pelatih Pelita.
Iskandar, Pelatih Matador Mekarsari juga mengakui bahwa pemainnya belum mampu menjaga kondisi fisik mereka.
"Latihan fisik selalu saya lakukan setiap minggu. Bahkan latihan untuk menghadapi cuaca ekstrim juga saya lakukan dengan menjadwalkan latihan pada jam dua siang. Namun, menjaga kondisi fisik sebenarnya harus berasal dari kesadaran para pemain sendiri," kata Iskandar usai pertandingan melawan Villa 2000.
Iskandar menambahkan, kondisi fisik yang menurun akan mempengaruhi konsentrasi pemain selama bertanding.
Hasil imbang melawan Villa di pekan ini juga disebabkan kekurangan konsentrasi pemainnya, padahal secara teknik mereka bisa mengimbangi Villa.
Para pelatih tersebut berharap para pemain lebih serius lagi dalam mengatur pola hidup dan pola makan mereka ke depannya.