Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keberuntungan memainkan peran penting dalam olahraga apapun. Peran factor x ini demikian besar hingga memunculkan berbagai takhayul dan kepercayaan unik.
Tak hanya soal keberuntungan, takhayul ini juga merambah dalam masalah ketidakberuntungan.
Banyak klub bahkan negara yang dianggap terkena ‘kutukan’ karena ketidakberuntungannya.
Berikut 3 kutukan paling 'seram' di dunia sepak bola:
3. Kutukan Timnas Inggris
Sebagai negara yang menemukan permainan sepak bola, wajar jika masyarakat berpikir Inggris memiliki kemampuan luar biasa dalam sepak bola.
Nyatanya hal tersebut terbukti salah.
Satu-satunya gelar internasional Inggris didapat pada Piala Dunia 1966.
Dipimpin oleh Bobby Charlton dan Geoff Hurst, tim Inggris memenangkan gelar juara dunia disaksikan lebih dari 96.000 orang di Stadion Wembley.
Tahun-tahun berikutnya adalah tahun menyedihkan bagi Timnas Inggris.
Meski memiliki salah satu liga terbaik di dunia dan puluhan pemain berbakat, Timnas Inggris telah puasa gelar selama lebih dari setengah abad.
2. Kutukan Timnas Argentina
Meski puasa gelar timnas Argentina tak sepanjang timnas Inggris, rakyat Argentina memiliki lebih banyak hal untuk dikeluhkan.
Pasalnya selama 24 tahun puasa gelar, sudah 5 kali timnas Argentina nyaris mematahkan kutukan ini.
Sejak memenangi Copa America di tahun 1993, Argentina telah 4 kali meraih posisi runner-up dalam ajang ini.
Kekecewaan ini ditambah dengan kekalahan menyakitkan 1-0 melawan Jerman dalam Final Piala Dunia Brazil 2014.
Fakta yang paling mengherankan tentang puasa gelar ini adalah, selama 24 tahun belakangan Argentina terus memproduksi bakat-bakat luar biasa.
Seperti Juan Roman Riquelme, Javier Zanetti, Carlos Tevez, Sergio Aguero dan Lionel Messi yang pernah meraih predikat pemain terbaik di dunia.
1. Kutukan Bayer 04 Leverkusen
Bayer 04 Leverkusen adalah salah satu klub tertua dan paling dihormati di Jerman.
Mereka memiliki pemain legendaris seperti Michael Ballack dan Rudi Voller yang memimpin barisan mereka beberapa kali.
Namun tetap saja, dalam 112 tahun keberadaannya, Leverkusen tidak pernah berhasil memenangkan kejuaraan Bundesliga.
Yang membuat miris, Leverkusen beberapa kali nyaris mematahkan kutukan tersebut.
Leverkusen telah lima kali merebut posisi runner-up di Liga Jerman, terakhir pada musim 2010-11.
Satu-satunya trofi domestik utama Leverkusen didapatkan pada DFB-Pokal musim 1992-93.