Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baru-baru ini, layar bioskop di Tanah Air diharu-biru kehadiran Spider-Man: Homecoming. Ini adalah film terbaru salah satu tokoh pahlawan super paling populer di dunia: Spider-Man.
Saya sendiri termasuk orang yang menonton Spider-Man: Homecoming dalam kesempatan pertama tayang di Indonesia pada hari Rabu (5/7) kemarin. Keren!
Spidey bergaya hi-tech, penjahat yang tidak kalah memikat, dan pendekatan cerita yang berbeda dari film Spidey ala Tobey Maguire atau Andrew Garfield.
Sementara Spider-Man: Homecoming sudah dirilis, ada "film" lain yang sedang dalam proses pengerjaan. Film atau mungkin lebih tepatnya disebut telenovela itu berjudul Donnarumma: Homecoming.
Ada kemiripan dalam proses pengerjaan Spider-Man: Homecoming dan Donnarumma: Homecoming. Suporter Milan sekarang berharap ending produksi Donnarumma: Homecoming bisa sesukses Spider-Man: Homecoming.
Spider-Man adalah pahlawan super dari perusahaan komik Marvel. Tapi, sudah lama Marvel tidak memegang sendiri lisensi untuk pembuatan film-film tentang Spider-Man.
Tepatnya sejak 1999, lisensi itu dipegang oleh Sony. Jadilah film Spider-Man ala Maguire (2002-2007) dan Garfield (2012- 2014).
Marvel sendiri mulai membuat serial film tentang pahlawan-pahlawan komiknya dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) dengan merilis Iron Man pada 2008.
Spider-Man ala Sony tidak bisa dibilang gagal. MCU pun sukses mengeruk uang dalam rangkaian film-film Iron Man, Captain America, Thor, The Avengers, dan Guardians of The Galaxy.