Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai suami yang sering mengantarkan istri berbelanja di tukang sayur keliling, saya terkadang sebal melihat ibu-ibu menawar harga sayuran yang menurut saya secara keterlaluan.
“Masa beli kangkung 4.000 rupiah masih ditawar?” begitu isi pikiran saya.
Tetapi, tentu saja hal itu pendapat saya pribadi. Saya sadar, sikap ibu-ibu itu tidak bisa dipersalahkan.
Sikap seperti itu malah terkadang berguna dalam sisi kehidupan yang lain. Salah satunya mungkin di bursa transfer pemain sepak bola.
Terus terang, saya lebih sebal melihat perkembangan bursa transfer saat ini daripada ibu-ibu penawar sayuran tadi.
Sebal bukan karena arus pergerakan pemain berlangsung meriah, kadang penuh kejutan. Sebal karena nilai pemain yang ditransfer kini berkembang tanpa kontrol.
Bursa transfer sudah gila! Klub begitu mudah membeli pemain dengan harga setinggi langit.
Sekarang dengan mudah kita menemukan transfer bernilai 50 juta euro ke atas.
4 Kejadian Romantis di Lapangan Hijau, Salah Satunya Melamar Hakim Garis https://t.co/zSHYdwbMbk lewat @bolasportcom
— BolaSport.com (@bolasportcom) July 24, 2017
Bayangkan, dari 10 besar transfer termahal dunia saat ini, 9 adalah transfer yang terjadi dalam 5 musim terakhir. Tiga terjadi dalam dua musim terakhir.
Dulu pemecahan rekor transfer adalah hal yang tidak biasa. Sekarang tidak lagi, diobral seperti kacang goreng.