Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kejanggalan Pengumuman PT LIB soal Penyerang Persib

By Muhammad Robbani - Selasa, 15 Agustus 2017 | 06:27 WIB
Pemain anyar Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel, saat mengikuti latihan tim di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (8/8/2017). (FIFI NOFITA/BOLASPORT.COM)

PT LIGA Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 secara mendadak mengumumkan aturan soal perizinan pemain asing yang baru masuk ke Indonesia dengan tidak mewajibkan terbitnya International Transfer Certificates (ITC).

Perlu diketahui bahwa ITC adalah sertifikat yang harus dikeluarkan asosiasi sepak bola asal klub pemain sebelumnya, lalu dikirim ke federasi sepak bola tempat klub barunya berada.

ITC wajib dipegang pemain asing setelah berpindah klub antar lintas negara.

Dalam kasus striker baru Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel, Israel Football Association (IFA) wajib mengirimkan ITC ke PSSI.

Sebelum ke Persib, N'Douassel tercatat bermain untuk klub Israel yakni Hapoel Tel Aviv.

Melalui sebuah rilis tertanggal Senin (14/8/2017), LIB menyebut bahwa pemain asing yang baru pertama kali bermain di Indonesia, bisa langsung bermain dengan syarat sudah mengajukan ITC melalui Transfer Matching System (TMS).

(Baca Juga: Federasi Sepak Bola Spanyol Tetapkan Jumlah Larangan Tampil untuk Cristiano Ronaldo)

Hal itu diputuskan LIB sekaligus menjawab protes yang dilayangkan Arema FC soal dimainkannya N'Douassel oleh Persib saat dijamu Tim Singo Edan.

N'Douassel saat itu diturunkan Persib pada babak kedua, Sabtu (12/8/2017), namun diklaim Arema belum mengantungi sertifikat ITC dari IFA.

Dalam surat pengumuman LIB, disebutkan bahwa PSSI sejak tanggal 9 Agustus 2017 sudah mengeluarkan ketentuan soal diizinkannya pemain asing untuk segera bermain meski belum mengantongi ITC.

LIB kemudian memohon maaf atas keterlambatan mereka menyampaikan ketentuan dari PSSI soal itu.

Berikut isi surat pengumuman LIB yang bernomor 247/LIB/VIII/2017:

1. Bahwa LIB menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan pemberitahuan secara umum kepada klub terkait kebijakan terkait Status International Transfer Certificate (ITC) yang telah disampaikan oleh PSSI dalam surat sebagaimana terlampir.

2. Bahwa kebijakan tersebut baru disampaikan secara parsial dan lisan kepada beberapa klub yang menggunakan pemain asing baru sejak tanggal 9 Agustus 2017 berdasarkan surat PSSI terlampir.

3. Bahwa terhadap hal tersebut, LIB menegaskan bahwa terhadap pemain asing baru yang sedang dalam proses request ITC melalui Transfer Matching System (TMS) mendapatkan pengesahan (sementara) dan dapat dimainkan dengan ketentuan sebagaimana dijelaskan dalam surat PSSI terlampir.


Pengumuman PT LIB yang menjawab soal protes Arema FC soal status penyerang anyar Persib Bandung.(PT LIB)

LIB berdalih bahwa mereka lupa meneruskan ketentuan PSSI soal pemain asing, yang sudah ditetapkan sebelum permasalahan ini ramai dan mendapat protes dari Arema terkait status N'Douassel.

Meskipun LIB berdalih bahwa PSSI sudah mengeluarkan ketetapan itu, secara regulasi FIFA, hal tersebut tetap tak bisa dibenarkan.

FIFA menyebut bahwa ITC adalah hal penting yang harus dipenuhi pemain asing jika ingin bermain di kompetisi resmi (termasuk Liga 1).

Bukan hanya Arema saja yang bereaksi soal dimainkannya penyerang anyar Persib asal Chad itu.

Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, sedikit menyindir Persib dan para pemangku jabatan sepak bola nasional.

Hal tersebut dilakukannya saat ditanya pewarta soal status pemain asing baru mereka asal Uzbekistan, yakni Pavel Purishkin.

"Dia (Pavel Purishkin) bisa bermain besok (hari ini). Seperti pemain asing (Persib) saat laga Arema kontra Persib," kata Alberts yang kemudian tertawa di sesi konferensi pers menjelang menghadapi Persija Jakarta, Senin (14/8/2017).

Berikut surat ketentuan PSSI yang dilampirkan LIB dalam pengumuman mereka:

Terkait dengan International Transfer Certificate (ITC) pemain asing maka, dengan ini disampaikan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk meneruskan kepada klub-klub peserta Liga 1 2017 kebijakan sebagai berikut:

Diberikan tenggat waktu sampai dengan tanggal 13 Agustus 2017 untuk penerbitan ITC. Apabila dalam tenggat waktu tersebut ITC tidak terbit, maka akan ada temporary suspension terhadap pemain asing tersebut;

- Apabila sampai dengan 1 (satu) bulan ITC tersebut belum terbit juga, maka akan diberlakukan permanen suspension.


Ketentuan PSSI tanggal 9 Agustus 2017, yang disebut PT LIB terlambat diteruskan ke peserta Liga 1 terkait pemain asing.(PT LIB)


Dalam surat PSSI yang ditujukan kepada LIB, lalu terlambat diteruskan operator kepada klub-klub itu, disebutkan bahwa ITC tetap harus dipenuhi dalam jangka waktu yang ditentukan.

Jika tak dipenuhi sampai (Minggu) 13 Agustus, akan diberlakukan temporary suspension dan permanent suspension jika tak dipenuhi sampai dengan tenggat satu bulan.

Namun, tak diketahui seperti apa maksud dari temporary suspension yang hari ini sudah lewat batas tenggat waktu, yakni pada 13 Agustus 2017.

Pengumuman dari LIB itu terasa janggal karena terkesan membela Persib yang sering disebut khalayak sebagai 'anak emas'.

Sebelum masalah pemain asing, Persib juga sudah mendapat perlakuan istimewa dengan diizinkannya laga kandang mereka disaksikan penonton meski mendapat hukuman pascakeributan di akhir laga kontra Persija, Sabtu (22/7/2017).

Komdis PSSI sudah menjatuhkan larangan agar suporter Persib tak datang mendukung klub kesayangannya sebanyak lima laga karena keributan di akhir laga melawan Persija itu.

Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria kemudian mengklarifikasi bahwa penonton umum tetap bisa menyaksikan laga Persib dengan syarat tak mengenakan atribut.

Tak mengenakan atribut disebut Tisha sebagai bukti bahwa mereka bukan suporter Maung Bandung.

Pada laga pertama Persib menjalani sanksi tanpa penonton dengan menjamu PS TNI di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (5/8/2017), penonton tetap datang dan memang tak mengenakan atribut.

Namun, dalam siaran televisi, "penonton umum" tertangkap kamera merayakan gol-gol yang dilesakan Raphael Maitimo dan Michael Essien, dalam laga yang dimenangi tuan rumah dengan hasil akhir 3-1 itu.

Kondisi tersebut menjadi perbincangan banyak klub, terutama peserta Liga 2, setelah beberapa dari mereka mendapat hukuman larangan ditonton suporter.

Klub-klub Liga 2 itu dihukum keras dan laga mereka tak boleh disaksikan oleh "penonton umum" sekalipun, seperti halnya Persib.

Dengan hal-hal di atas, bagaimana reaksi dan tanggapan Anda?

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P