Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menyaksikan dua penampilan tim nasional Indonesia di SEA Games 2017 seolah menjadi jawaban atas semua pertanyaan kita selama ini tentang hasil kerja pelatih Luis Milla.
Saya yakin banyak orang sepakat dengan saya bahwa pelatih Luis Milla berhasil memperlihatkan kepada kita perbedaan tim asuhannya saat masa persiapan dan ketika terjun ke SEA Games 2017.
Ketika dalam masa persiapan, kita seolah dipertontonkan tim yang jauh dari siap untuk terjun di SEA Games 2017.
Termasuk hasil ketika Luis Milla memimpin timnya berlaga di AFC U-23 Championship.
Juli lalu di Bangkok, kita melihat timnas U-23 kalah telak 0-3 dari Malaysia dan bermain 0-0 melawan Thailand.
Ketika itu, sebenarnya Luis Milla masih mencari-cari komposisi yang cocok. Saya pikir, ia belum menemukan pemain yang pas dengan formasi yang pas pula.
Melawan Malaysia adalah fase coba-coba ala Luis Milla dan ia tidak mementingkan hasil.
Tetapi, ketika terjun di SEA Games 2017 melawan Thailand di laga pembuka dan kemudian mengalahkan Filipina, kita melihat perbedaan yang mencolok diperlihatkan Luis Milla.
Kemajuan tim ini sangat pesat. Para pemain tampak percaya diri.
Aliran bola-bola pendek dimainkan dengan baik dengan sesekali melakukan operan jauh atau langsung menusuk ke jantung pertahanan lawan.
Terlihat sekali perbedaan gaya bermain sebelum dan ketika tampil di SEA Games. Luis Milla tak bisa lagi coba-coba tim, ia memainkan formasi pilihannya.
Hanya, masih ada pemain yang terlihat kurang tenang, terutama ketika Indonesia melawan Thailand yang berakhir 1-1.
Seandainya Yabes Roni bermain lebih tenang, mungkin hasilnya akan berbeda.
Para gelandang kita tampil menggembirakan, dan menjadi solusi bagi lini depan tim.
Tak masalah bila Luis Milla memainkan satu striker, karena gaya ini sedang lazim dipakai.
Solusinya tentu ada di second line dan para gelandang. Hal itu yang diperlihatkan timnas ketika berhadapan dengan Filipina.
Salah satu pemain yang menonjol tentulah Septian David Maulana.
Dari sayap, apa yang Yabes Roni perlihatkan menunjukkan kepada kita bahwa taktik striker tunggal tidak mengurangi daya ledak tim.
Yabes mampu bermain dengan manuver-manuver yang menyulitkan lawan. Ia merusak organisasi pertahanan lawan. Hanya, ia kurang tenang.
Di bangku cadangan, Indonesia juga punya pemain sayap yang baik. Sepertinya halnya Yabes, Osvaldo Ardiles Haay pun mampu merusak pertahanan lawan.
Gerakannya lincah untuk menyelip ke jantung pertahanan lawan. Tetapi, ia juga kurang tenang.
Dari formasi starting line-up, saya memuji kematangan Evan Dimas memainkan perannya di pusat permainan.
Juga Hansamu Yama Pranata yang menjaga pertahanan timnas.
Pengalaman keduanya bersama tim nasional diperlihatkan dalam memimpin Indonesia di ajang SEA Games ini.
Berdasarkan dua pertandingan awal di SEA Games 2017 melawan Thailand dan Filipina, saya melihat tim ini sangat menjanjikan. Tim ini penuh harapan.
Dari pertandingan ke pertandingan berikut memperlihatkan tim asuhan Luis Milla semakin matang dan menunjukkan kemajuan pesat dibandingkan dengan laga-laga uji coba.
Semoga Evan Dimas dkk bisa terus menjaga standar permainan dengan pintar mengatur strategi karena jadwal padat turnamen seperti SEA Games.