Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Simone Inzaghi bisa jadi adalah keputusan terbaik yang pernah dibuat oleh Lazio.
Berawal dari Marcelo Bielsa yang memutuskan batal melatih Lazio hanya 24 jam setelah menerima tawaran Si Elang Muda, kini Simone Inzaghi menjelma menjadi salah satu pelatih muda Italia terbaik.
Simone Inzaghi resmi menjadi pelatih utama Lazio pada musim 2016-2017.
Ia melanjutkan pekerjaannya sebagai caretaker di musim sebelumnya sebagai pengganti Stefano Pioli.
Andai Marcelo Bielsa tak membatalkan keputusannya sendiri di awal musim 2016-2017 tersebut, Inzaghi bakal menggunakan idenya bersama Salernitana, klub yang juga milik Claudio Lotito.
Inzaghi mengubah Lazio menjadi tim solid dan mengganggu kemapanan tim papan atas tradisional.
(Baca Juga: Harapan dan Keraguan Diego Maradona Terkait Kans Napoli Raih Scudetto)
Musim lalu, pria berusia 41 tahun itu membawa timnya finis di peringkat lima Liga Italia.
Kini, progres signifikan sangat terasa di kubu Lazio. Gli Aquilotti berada di antara Napoli, Inter, Juventus, dan Roma di papan atas klasemen.
Bukan hanya mengangkat Lazio dari kesemenjanaan, Simone Inzaghi juga mengangkat peruntungan sejumlah pemain.
Di musim panas 2016, Lazio membeli Ciro Immobile dari Sevilla. Saat itu, Ciro Immobile sedang berada dalam salah satu titik rendah dalam kariernya.
Usai melambung bersama Torino (22 gol dalam 33 laga Serie A 2013-2014), sang bomber memutuskan pindah ke Borussia Dortmund usai Piala Dunia 2014.
Kariernya melorot karena gagal bersinar di klub Jerman itu (3 gol dalam 24 laga bundesliga).
Pindah ke Sevilla pun tak menjadi jawaban atas kemandekan itu.
Menjalani masa pinjaman di Sevila selama 6 bulan, ia membuat dua gol dalam 8 partai liga.
Pindah secara permanen di 2015-2016 malah bisa dibilang keputusan salah karena ia tak pernah dimainkan sekalipun.
(Baca Juga: Soal Persaingan Scudetto, Fabio Capello Jagokan Kedua Tim Ini)
Sempat dipinjamkan ke Torino (Januari 2016), di awal musim 2016-2017 Ciro Immobile memilih Lazio.
Musim lalu, ia menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Kini, ia kembali tajam, sangat tajam.
Hingga usai laga ke-9 Serie A 2017-2018, Immobile melesat sendirian di daftar pencetak gol terbanyak Liga Italia dengan jumlah 13 gol.
Inzaghi menyulap Immobile kembali menjadi penyerang top.
"Begitu Igli Tare (Direktur Olahraga Lazio) menyebut ada kesempatan mendapatkan Immobile, saya langsung mengiyakan. Ia penyerang alami dan akan mencetak banyak gol buat kami. Saya tak mengenalnya secara personal, tetapi kini ia menjadi kejutan besar bagi Lazio," ucap Inzaghi.
Immobile masih berusia 27 tahun. Potensinya buat berkembang di bawah polesan Inzaghi masih sangat besar.
Sosok "buangan" lain adalah Luis Alberto.
Pria Spanyol ini dibeli Liverpool FC pada 2013 dari Sevilla. Kariernya tak sempat merekah di Inggris dan sempat menjadi pemain pinjaman di Malaga (2014-2015) dan Deportivo La Coruna (2015-2016).
Performanya lumayan di dua klub Spanyol itu, tetapi tetap tak masuk dalam rencana Si Merah.
Pada 2016, berbarengan dengan musim datangnya Immobile, Luis Alberto menerima ajakan Inzaghi.
Awal kariernya di Lazio tak oke, hanya bermain 10 kali sepanjang 2016-2017.
Baru musim ini Alberto menjadi sosok kunci. Hingga giornata 9, ia selalu bermain buat Lazio dan menciptakan tiga gol.
Sebagai gelandang serang, ia bertugas melayani Immobile. Dari 4 assistnya, 2 biji buat Immobile.
"Saya cukup beruntung bisa melatih sederet pemain berkualitas tinggi. Pikiran saya soal pemain top itu ada dalam sosok Luis Alberto," kata Inzaghi seperti dikutip BolaSpot.com dari Cittaceleste.
Di usia 25 tahun, Alberto pasti berterima kasih kepada Inzaghi karena telah membangkitkan lagi karier sepak bolanya yang sempat tertahan.
Sosok lain yang mungkin bakal berterima kasih kepada Inzaghi adalah Lucas Leiva.
Dalam beberapa tahun terakhir, Lucas bukanlah pilihan utama Liverpool. Pada awal musim ini, ia membuat keputusan pindah demi mencari tantangan anyar.
(Baca Juga: Sama-sama Calon Juara, Ini Perbedaan Inter Milan dengan Napoli)
Bersama Lazio tampaknya Lucas telah menemukan jodoh. Pria Brasil berusia 30 tahun itu sangat diandalkan karena hanya sekali absen di Serie A.
Ia merupakan ahli tekel dan intersep di jantung permainan Lazio. Lucas membuat Laziale melupakan Lucas Biglia yang ke AC Milan.
"Rafael Benitez mengajarkan banyak aspek soal taktik. Kenny Dalglish seperti ayah buat saya. Juergen Klopp sangat kuat dan menuntut banyak hal dari para pemainnya. Simone sangat suportif dan mendorong para pemainnya dan tahu cara mengembangkan kami. Hal itu sangat penting buat kami," ujar Lucas Leiva.
Melihat kisah-kisah tersebut, tak salah bila menyebut Simone Inzaghi merupakan penyelamat karier para buangan.