Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Grip ini bisa digunakan tergantung dari kondisi lapangan, yang berarti pemain hanya memiliki satu sepatu saja dengan grip yang bisa dibongkar pasang.
Seiring dari waktu berjalan, sepatu para pemain menjadi lebih ringan, tetapi perubahan yang jelas-jelas menyolok terjadi dalam desain sepatu.
Di awal tahun hingga memasuki pertengah awal 1900-an, sepatu sepak bola berwarna hitam.
Akan tetapi, sekitar tahun 1970-an para perancang sepatu sepak bola mulai bereksperimen dengan paduan berbagai warna.
Selain mendesain warna, bahan sepatu juga mengalami beberapa perbaikan dan lahirlah sepatu Predator milik Adidas.
Adidas menggunakan bahan karet yang sama dengan pembungkus tangkai raket tenis di bagian atas sepatu.
Terbukti, sepatu Predator ini memiliki kekuatan untuk menendang bola sehingga laju perputaran bola meningkat.
Para pemain sepak bola dunia menganggap Predator membuat sensasi tersendiri dalam mengolah si kulit bundar.
Evolusi ini kemudian dikembangkan juga oleh merek-merek besar lain, tetapi Adidas tetap menjadi pilihan teratas pemain sepak bola dan unggul dalam penjualan.
Pada masa kini, berkat teknologi laser, sepatu pesepak bola dunia bisa lebih presisi dengan kaki mereka.