Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada rubrik On-Side sebelumnya, saya pernah menulis bahwa bekerja di Tabloid BOLA adalah impian sejak kecil. Setelah lulus kuliah pada April 2011, saya segera berusaha merealisasikannya.
Saya menjatuhkan lamaran di tahun yang sama. Hasilnya, nihil. Seorang teman pernah berkata kurang-lebih seperti berikut.
"Masuk BOLA susah, lho. Teman gue yang punya pengalaman jadi wartawan aja ditolak, gimana lo yang tanpa pengalaman?"
Sementara kebutuhan untuk segera bekerja kian menggunung, saya pun mengesampingkan cita-cita dan menjalani karier yang jauh dari jurnalisme.
(Baca Juga: Mitra Kukar Disanksi Komdis PSSI, Bhayangkara FC Geser Bali United di Puncak)
Pekerjaan pertama saya di bidang marketing. Lalu, saya pindah dan menjadi management trainee.
Namun, keinginan bekerja di BOLA tak kunjung sirna. Hanya dalam setahun setelah lulus, saya beralih ke pekerjaan ketiga. Kali ini, saya bekerja sebagai penulis berita olahraga di situs online.
Terngiang ucapan teman tadi tentang pengalaman, saya menggunakan kesempatan ini untuk mengasah kemampuan menulis dan tentunya memupuk pengetahuan tentang olahraga, khususnya sepak bola.
Singkat cerita, Agustus 2013 saya dengan kepercayaan diri lebih baik kembali melamar ke BOLA.
Pada 1 Desember 2013, saya resmi menjadi bagian keluarga Si Gundul. Pada 6 November 2017, saya menceritakan kisah ini pada pembaca setia BOLA.