Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pekan ke-27 Serie A 2017-2018 dijejali serangkaian partai dengan embel-embel seru. Akan tetapi, akhir lakon harus berujung pilu dan sendu.
Bikin air liur menetes. Itulah pekan ke-27 Serie A jika rangkaian laga diibaratkan sebagai makanan.
Lazio beradu dengan Juventus, Napoli berduel versus AS Roma, sementara AC Milan menatap bentrokan panas dengan tetangga mereka, Inter Milan.
Deretan partai klasik yang pantang dilewatkan. Seru!
Siaran langsung pertandingan Lazio vs Juventus, yang disusul Napoli vs AS Roma pada Sabtu (3/3/2018) malam waktu Italia, juga menjadi menu di salah satu kamar hotel La Di Moret, Udine.
(Baca Juga: Asosiasi Sepak Bola Inggris Siapkan Penghormatan Kepada Davide Astori di Stadion Wembley)
Di hotel tersebut, personel Fiorentina bermalam. Mereka bersiap melakoni laga tandang melawan Udinese keesokan harinya.
Kapten Il Gigliati, Davide Astori, bersama penjaga gawang tim, Marco Sportiello turut menjadi saksi bagaimana gol Paulo Dybala di pengujung laga menuntaskan perlawanan Lazio.
Via layar kaca, mereka berdua juga menyaksikan rekor kemenangan beruntun Napoli yang berumur 10 laga harus terhenti di tangan Roma.
Malam masih cukup panjang buat Davide Astori dan Marco Sportiello. Mereka meneruskan keseruan dengan bermain PlayStation sampai menjelang tengah malam, tepatnya pukul 23.30.
Saking asyiknya bermain, Astori sampai melupakan sesuatu. Sepatunya tertinggal di kamar Sportiello.
Sebelum beranjak tidur, Sportiello lantas mengirim pesan kepada Astori via WhatsApp.
"Saya akan mengambilnya besok pagi," tulis Astori membalas pesan dari Sportiello.
Kisah yang berujung pilu. Astori tak sempat mengambil sepatunya yang tertinggal di kamar Sportiello.
FC Internazionale Milano express immense sadness at the sudden passing of Fiorentina captain Davide Astori. https://t.co/kcAxi5EH4y
— Inter (@Inter_en) 4 Maret 2018
Astori tertidur untuk selamanya. Sang bek disebut mengalami gagal jantung.
Sebuah kisah pilu yang datang tiba-tiba. Kabar kematian Astori langsung tersiar ke seluruh penjuru Italia.
Pemain-pemain Genoa dan Cagliari yang tengah melakukan pemanasan dan siap melangsungkan sepak mula pada jam makan siang, tiba-tiba kehilangan selera.
Kiper Genoa, Mattia Perin, bahkan tak bisa menahan tangis. Italia berduka.
"Kamu pergi untuk bermain sepak bola di atas sana dan kamu akan melakukannya dengan diiringi senyuman. Senyum yang selalu kamu tunjukkan," ucap kapten AC Milan, Leonardo Bonucci.
Senyum bahagia ditunjukkan oleh teman saya, Yulianto Nugroho, yang sukses mewujudkan cita-cita masa kecilnya. Impiannya tegas dan jelas.
Ia sangat mengagumi kelincahan Ronaldo Luis Nazario de Lima.
Tak sulit menebak klub idola rekan di bangku SMA saya ini. Inter Milan adalah harga mati!
(Baca juga: VIDEO - Dengar Kabar Davide Astori Tiada, Kiper Timnas Italia Langsung Berlari ke Luar Lapangan Sambil Menangis)
"Forza Inter amala," lidah Yuli, saya biasa memanggilnya Yulek, sudah sangat terlatih menggemakan kata-kata penyemangat buat La Beneamata.
Pelan tapi pasti, ia mendekat ke mimpi. Semasa kuliah Yuli aktif berorganisasi di ICI (Inter Club Indonesia) Yogyakarta.
Darah hitam-biru coba semakin ia pekatkan pada tahun ini.
Tak puas hanya mendukung dari jauh, Yuli terbang ke Italia untuk menuntaskan keinginan terbesarnya: mendukung langsung Inter Milan di laga derbi kontra AC Milan.
Bandara Malpensa menjadi pintu gerbang rekan saya itu menuju kuil suci Giuseppe Meazza. Udara dingin menusuk Kota Milano tak jadi soal.
Badannya sudah cukup hangat dengan hanya membayangkan berdiri di tribun sakral Giuseppe Meazza.
Tentunya sambil berteriak sampai suara serak: chi non salta rossonero e!
"Aku yakin Gusti Allah nduwe rencana sing luwih apik (Saya yakin Tuhan punya rencana yang lebih baik)," tulis Yuli sebagai ilustrasi di Instagram story.
Ia barangkali lemas begitu mendengar seluruh partai pekan ke-27 Serie A yang berlangsung pada Minggu (4/3/2018) harus ditunda, termasuk Derby della Madonnina.
Penundaan adalah bentuk penghormatan Serie A untuk kematian Davide Astori. Saya bisa membayangkan rasa dongkol rekan saya itu.
Mimpinya menonton langsung Derby della Madonnina runyam.
Terasa lebih tragis karena ia sudah berada di Milano dan tinggal berjarak hitungan jam lagi dengan waktu sepak mula pertandingan.
Namun, apa daya jika Tuhan sudah punya rencana.
Davide Astori saja tak mampu menghindari maut yang mencegahnya untuk mengambil sepatu di kamar Marco Sportiello.
(Baca Juga: El Clasico Indonesia Akan Sangat Seru Jika Penyerang Buas Ini Gabung Persib Bandung)
Yuli pun tak kuasa harus menunda mimpi terbesarnya. Namun, Tuhan terkadang memang bekerja di luar jangkauan nalar manusia.
Saya salut rekan saya ini sama sekali tak mengutuk kematian Astori, yang secara tidak langsung membuyarkan harapannya. Ia berserah.
Demi mengobati kekecewaan, Yuli membeli tiket untuk mengikuti tur stadion Giuseppe Meazza pada Senin (5/3/2018).
"Someday I'll Be There", begitu tulisan di kaosnya yang berlatar gambar Stadion Giuseppe Meazza.
Tak cuma bisa memasuki kuil suci. Ia punya kesempatan bertemu bek sayap Inter, Joao Cancelo, yang sebenarnya dikawal oleh bodyguard.
Seandainya Derby della Madonnina jadi digelar, akan sangat sulit bertatap muka dengan Joao Cancelo, yang sudah pasti dikerubungi pers usai berlaga.
Dari merasa sebagai orang paling sial, Yuli tiba-tiba menjadi sangat spesial.
"Un fulmine al ciel sereno,". Pepatah Italia itu padanannya dalam bahasa Indonesia kira-kira adalah "Ibarat petir menyambar di siang bolong."
Semuanya bisa terjadi dengan sangat tiba-tiba.
Seperti Davide Astori menutup usianya dalam tidur tenang, seperti Yuli, teman saya yang akhirnya berkunjung ke kuil suci impiannya, Giuseppe Meazza, dan bertemu Joao Cancelo.
Ciao grande Asto! Begitu Yuli juga turut menyampaikan rasa berkabung.
Tentu saja, ia tak lupa kembali menyertakan tagar Forza Inter dalam unggahan-unggahan selanjutnya di media sosial.
Baginya, Inter Milan tetap harga mati.