Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Undian babak 8 besar Liga Champions di markas UEFA, Nyon, Swiss, mempertemukan kembali Juventus dan Real Madrid setelah mereka berjumpa di laga final musim lalu pada 4 Juni 2017 di Cardiff, Wales.
Saat itu, Los Galacticos, Real Madrid, dengan perkasa membenamkan La Vecchia Signora sampai ke dasar jurang penuh cadas dengan skor telak: 4-1.
Cardiff adalah mimpi buruk bagi Si Nyonya Tua, sementara pasukan Los Galacticos pimpinan Zinedine Zidane meraih titel juara Liga Champions untuk ke-12 kalinya.
Dua raksasa Eropa ini akan kembali terlibat dalam pertempuran di babak perempat final musim ini, yang leg pertamanya berlangsung di Allianz Stadium Turin pada Rabu (4/4/2018) dini hari, persis 300 hari setelah mimpi buruk di Cardiff.
Juventus Vs Real Madrid-Prakiraan Starter, Statistik, dan Bursa Prediksi https://t.co/GXFUIJ9lmh
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 3, 2018
Mengapa mimpi buruk? Juventus menuntaskan dendam kesumatnya atas Barcelona di perempat final Liga Champions musim 2016/2017, membalas kekalahan menyakitkan dari The Catalans di final musim 2014-2015.
El Barca ditumpas dengan agregat 0-3, padahal saat itu Barca memiliki trisula maut dalam diri Lionel Messi, Luis Suarez dan Neymar.
Keberhasilan Si Nyonya Tua menggilas El Blaugrana membangkitkan optimisme untuk menumbangkan El Real dan meraih titel juara.
Begitu optimistisnya mereka, sehingga bek Juventus, Leonardo Bonucci, sesumbar sebelum laga final.
"Juventus saat ini mengerikan bagi tim-tim lain," katanya.
Sedangkan gelandang La Vecchia Signora, Claudio Marchisio, menerawang bahwa final itu akan berlangsung indah.
Ternyata sang nasib menghadirkan mimpi buruk bagi tim dari Turin ini.
Mimpi buruk I Bianconeri itu kian menjadi-jadi tatkala mesin gol El Real, Cristiano Ronaldo, semakin menjadi “hantu” bagi kampiun Liga Italia itu.
Kiper sekaligus kapten Juventus, Gianluigi Buffon, mengkhawatirkan peraih Ballon d’Or lima kali itu akan kembali merepotkan skuatnya.
CR7 dua kali menggetarkan jala gawang yang dikawal Buffon pada partai final 2017 di Cardiff.
Ujar Buffon kepada RMC Sport: "Berpikir menghadapi Cristiano Ronaldo membuat saya sulit tidur.”
Mengapa Buffon sulit tidur? Karena mungkin jika tidur, ia akan kembali dihantui oleh mimpi buruk.
Luka Modric, Kapten Impian Tim Terbaik Versi Marcelo https://t.co/BtkG79SdoD
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 3, 2018
Para ahli dari American Psychoanalytic Association menyatakan bahwa mimpi buruk sebenarnya hanya punya satu arti: kecemasan.
"Mimpi merupakan narasi yang menggambarkan apa yang sedang terjadi dalam hidup mereka yang bermimpi".
Begitu kata Dr. Prudence Gourguechon, psikoanalis. "Itu adalah gambaran visual dari kondisi batin si pemimpi."
Sebelum berlaga dini hari esok, dua tim ini baru saja berjaya di kompetisi domestik.
El Real membenamkan Las Palmas 3-0 di Liga Spanyol, sedangkan Juventus mengilas AC Milan 3-1 di Liga Italia.
Dalam kondisi on fire inilah dua pasukan akan bertemu di gelanggang hijau milik Juventus: Allianz Stadium.
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, berujar kepada Football Italia: "Laga ini akan jadi pertandingan yang indah.”
[POPULER] 11 Pemain Juventus Siap Jaga Cristiano Ronaldo https://t.co/fi7zBbB5uY
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 3, 2018
Jika benar prediksi Allegri bahwa laga itu akan berlangsung indah, maka bersiaplah untuk menyaksikannya.
Karena mesin-mesin perang telah siap di gelanggang, amunisi dengan daya ledak tinggi adalah jaminan bahwa pertempuran akan berlangsung sengit.
Wasit asal Turki, Cuneyt Cakir, telah siap untuk memimpin "perang bintang" itu. Semoga benar-benar keindahan yang kita saksikan.
"Karena sesungguhnya keindahan itu adalah kebaikan," ujar penulis mashyur Rusia, Leo Tolstoy.