Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Minggu dini hari yang lalu, Stadion Ramon Sanchez Pizjuan meledak oleh gemuruh sorak kegirangan fans tuan rumah Sevilla tatkala Franco Damian Vazquez dan Luis Fernando Muriel Fruto menjebol gawang Barcelona yang dikawal Marc-Andre ter Stegen.
Beberapa saat setelah Muriel mencetak gol kedua Sevilla, ia berlutut di sudut lapangan, jari-jemarinya menunjuk ke langit.
Tak jauh dari tempatnya berlutut, Lionel Messi yang duduk di bangku cadangan menatap Muriel.
Tatapan matanya menyiratkan determinasi. Dari bangku cadangan, Messi melirik ke papan skor.
Leg Kedua Cuma Formalitas, Real Madrid Sudah Pasti ke Semifinal https://t.co/Ib3VEBc3qH
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 4, 2018
Hanya ada dua nama tertulis di sana: Vázquez dan Muriel. Skor 2-0 dicetak Sevilla dengan jarak waktu kurang dari 15 menit (menit ke-36 dan 50).
Tatapan Messi sama pedihnya dengan saat ia menyaksikan timnas Argentina dipermalukan oleh Spanyol 1-6 di laga uji coba beberapa hari sebelumnya.
Di lapangan Ramon Sanchez Pizjuan, para pemain Sevilla sesuka hati memporak-porandakan barisan pertahanan El Barca dan mendominasi hampir setiap jengkal tanah di belakang garis demarkasi yang seharusnya dikuasai Barcelona.
Pendukung Sevilla terus menari-nari kegirangan karena mengira Los Nervionenses, julukan Sevilla, akan menjadi tim pertama yang berhasil menghentikan rekor tak terkalahkan El Barca di kompetisi Liga Spanyol musim ini.
Barcelona membutuhkan The Messiah, sang juru selamat.
Pada menit ke-58, Ousmane Dembele ditarik keluar oleh pelatih Barca, Ernesto Valverde.
La Pulga (Si Kutu) alias Lionel Messi masuk ke lapangan. Sementara itu, fans tuan rumah terus menari-nari sambil menembangkan yel-yel.
VIDEO - 5 Gol Salto Terbaik di Dunia, 1 dari Indonesia https://t.co/YxDibqF7rn
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 4, 2018
Waktu terus merayap dan tahu-tahu tinggal tersisa dua menit sebelum waktu normal laga Sevilla versus Barcelona berakhir.
Publik Sevilla sudah membayangkan akan merayakan Paskah yang istimewa di kotanya. Betapa indahnya.
Angan-angan yang indah itu masih tetap hadir meski predator The Catalans, Luis Suarez, merobek jala gawang Sergio Rico.
Fans Sevilla berpikir toh skor masih 2-1, Sevilla masih unggul.
Pertandingan masih tersisa dua menit lagi. Satu menit kemudian, Philippe Coutinho menyodorkan umpan matang ke arah tengah di luar kotak penalti Sevilla.
Lionel Messi berlari menyongsong umpan Coutinho dan menembak dengan kaki kiri.
Dengan kencang bola bergulir ke arah kanan kiper Sergio Rico. Bola tak terjangkau dan untuk kedua kalinya gawang Sevilla bobol.
Skor akhir 2-2, yang berarti Barcelona terhindar dari kekalahan pertama. Angan-angan indah fans Sevilla pun pupus.
Kolomnis bola harian The Guardian, Sid Lowe, menurunkan kolomnya dengan judul: "Tanpa Messi, Barca Tampak Babak-Belur. Bersamanya, Barca Tak Terkalahkan".
Ia mengutip harian Spanyol, Marca, yang mengomentari kecemerlangan Messi: "Sangat tak mungkin untuk tak percaya pada Messi".
Sedangkan harian Spanyol lainnya, El Mundo Deportivo, menulis judul utama: "Keajaiban lainnya dari Messi".
Sementara harian AS menulis: “Messi membangkitkan tim yang mati".
Dengan formasi tim yang rata-rata pemainnya segar, Ernesto Valverde menatap laga 8 besar Liga Champions melawan AS Roma di Camp Nou.
Sementara itu, AS Roma justru diganggu oleh cedera beberapa pemainnya.
Pelatih Barcelona Tolak Remehkan AS Roma https://t.co/l6TGZ1Iwbx
— BolaSport.com (@BolaSportcom) April 4, 2018
Masih untung ada keajaiban gelandang Radja Nainggolan bisa pulih secara cepat dari cedera yang didapatkannya akhir pekan kemarin.
Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, berharap agar pemain sayap Cengiz Under juga dapat pulih dari cedera.
Sedangkan penyerang andalan AS Roma, Edin Dzeko, juga tak terlalu fit.
Badai cedera yang melanda AS Roma ini memicu sebuah media online Italia membuat pengandaian, bahwa kesiapan AS Roma melawan Barcelona bagai "menghadapi lawan bersenjata api dengan menggunakan pisau belati".
Sanggupkah pisau belati itu melumpuhkan senjata api di Camp Nou dini hari nanti?