Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fiorentina Tim Bermentalitas Terbaik 2017-2018

By Theresia Simanjuntak - Senin, 9 April 2018 | 21:18 WIB
Marco Benassi (kanan) merayakan golnya untuk Fiorentina ke gawang AS Roma dalam partai Liga Italia di Stadion Olimpico Roma, 7 April 2018. (ALBERTO PIZZOLI / AFP)

Bayern Muenchen boleh saja mengamankan mahkota Liga Jerman tercepat di antara tim-tim di Eropa. Paris Saint-Germain, Manchester City, Barcelona, dan Juventus sepertinya akan mengikuti jejak FC Bayern sebagai juara liga.

Akan tetapi, bila bicara mentalitas, klub-klub papan atas Benua Biru itu harus mengakui keunggulan wakil Italia, Fiorentina.

Bagaimanapun, mentalitas Muenchen, PSG, City, Barca, dan Juve, plus raksasa Eropa lainnya seperti Real Madrid, telah terbentuk bertahun-tahun dengan kualitas pemain jempolan.

Berbeda dengan Fiorentina. Mentalitas yang mereka perlihatkan belakangan terbentuk dari sebuah tragedi.

Pada 4 Maret 2017, dunia sepak bola, khususnya Fiorentina sendiri, dikejutkan oleh wafatnya sang kapten tim, Davide Astori.

Sang bek tengah ditemukan tak sadarkan diri di kamar hotel di Kota Udine. Dia dan skuat Fiorentina berada di kota tersebut untuk menghadapi tuan rumah Udinese dalam lanjutan Liga Italia 2017-2018.

Serangan jantung kemudian dipastikan menjadi penyebab kematian dari awak tim nasional Italia itu.

Kepergian mendadak sosok yang amat dihormati di tim tak pelak menohok Fiorentina.

(Baca Juga: Ini Klub Paling Tajam di Liga Italia, Bukan Juventus, Napoli, Apalagi Duo Milan)

Secara psikologis, sangat wajar apabila semua anggota Si Ungu amat terpukul, berada di titik terendah yang berpotensi mengganggu fokus tim di sepak bola.

Rupanya, Fiorentina punya cara lain untuk berduka atas wafatnya Astori. Tragedi bek yang tutup usia pada umur 31 tahun itu dijadikan spirit untuk mengakhiri liga sebaik mungkin.

"Kami menangis, menderita, sebab Davide anutan kami. Dia meninggalkan kami dengan banyak nilai, gairah, profesionalisme. Sekarang, saatnya kami mengilhaminya. Semua bersatu untuk menghormati memori Astori," ujar pelatih La Viola, Stefano Pioli.

Pertunjukkan mentalitas baja Fiorentina pun dimulai pada 11 Maret 2018 melawan Benevento, penampilan pertama pasukan Pioli pasca meninggalnya Astori.


Suporter Fiorentina memasang foto Davide Astori dan menggantungkan syal untuk memberi penghormatan buat mendiang kapten La Viola di pagar Stadion Artemio Franchi, Firenze, 7 Maret 2018.(FILIPPO MONTEFORTE / AFP)

Usai menang 1-0 atas Benevento, Fiorentina mengandaskan Torino 2-1 (18/3/18), Crotone 2-0 (31/3/18), Udinese 2-0 (3/4/18), dan terkini AS Roma 2-0 (7/4/18).

Plus, kemenangan 1-0 atas Chievo yang merupakan penampilan terakhir Astori (25/2/18), Fiorentina kini memenangi enam gim Serie A berturut-turut, kemasukan cuma satu gol!

Pioli selaku pelatih mengakui tragedi Astori sebagai pelecut semangat timnya belakangan.

Riccardo Saponara, yang empat dari total lima assist-nya di liga musim ini tercipta setelah meninggalnya Astori, merasa berutang pada bekas kaptennya.

"Ketika Davide meninggal, saya pikir tim kami telah berakhir. Kami tidak akan pernah pulih dari tragedi ini. Namun, di pemakaman, ada sesuatu yang terjadi pada diri saya. Saya sudahi tangis ini, menerima rasa sakit dan kerapuhan diri saya dengan cara yang tidak pernah saya lakukan sebelumnya. Tragedi ini membuat saya semakin kuat. Spirit ini kado terakhir Davide buat saya," kata Saponara.

Dampak positif dari kebangkitan Fiorentina dapat dilihat dari klasemen. Sebelum enam kemenangan beruntun, Fiorentina berada di urutan ke-11 dengan 32 poin.

Sekarang, mereka duduk di peringkat ketujuh dengan perolehan 50 angka.

Dua bulan lalu, kubu Fiorentina enggan berpikir dapat mengakhiri liga di zona ajang antarklub Eropa.

Maklum, hingga pertengahan Februari, mereka tertinggal 9 angka dari posisi keenam yang merupakan jatah terakhir ke Liga Europa musim depan, Sampdoria.

Namun, Pioli dan timnya kini berani menyebut bahwa tiket LE 2018-2019 merupakan misi pamungkas musim ini.

Sebab, mereka kini cuma terpaut dua angka dari AC Milan yang berada di urutan keenam hingga pekan ke-31.

Perjalanan Fiorentina untuk merealisasikan target bakal kembali menegaskan kekuatan mentalitas tim. Pasalnya, lawan-lawan di tujuh pekan tersisa cukup sulit.

(Baca Juga: Usai Era Massimiliano Allegri, Siapa yang Terbaik dari 6 Pelatih AC Milan Ini?)

Fiorentina masih akan bersua urutan ketiga klasemen, Lazio (18/4/18), peringkat kedua Napoli (29/4/18), dan Milan (20/5/18).

Meski demikian, berdasarkan performa belakangan, yang perlu waspada bukan Fiorentina, melainkan para rival mereka tersisa.

Lazio, Napoli, Milan, dan empat lawan Fiorentina lainnya patut ingat bahwa yang akan mereka hadapi di lapangan nantinya bukan 11 pemain saja, tapi 12 orang.

Satu sosok lain berbentuk kenangan Astori yang membekas di sanubari tiap anggota Fiorentina.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P