Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Asosiasi Pesepak Bola: Memecah Kesadaran Palsu dan Mengeraskan Suara

By Senin, 7 Mei 2018 | 20:43 WIB
Ponaryo Astaman (ketiga dari kanan) bersama pengurus Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) ketika berkunjung ke kantor BolaSport.com pada Kamis (22/3/2018). (FERRYL DENNYS/BOLASPORT.COM)

Demi memotori akselerasi profesionalitas di persepakbolaan Indonesia dan agar terdapat check and balances antara pemain dengan manajemen, maka asosiasi pemain alternatif/independen tidak akan mendestruksi ekosistem yang telah ada.

Bagaimanapun, mengutip Agung Putranto Wibowo, asosiasi pemain memanggul beban misi penyejahteraan pemain bersama dua stakeholder lain.

 

PSSI sebagai “pemilik sah” olahraga ini urun peran dalam hal penanganan sengketa antara pemain dengan manajemen melalui lembaga penyelesai sengketa yang independen dari hukum positif.

Pemerintah boleh muncul di sini sebab urusan dapur pesepakbola tercakup dalam misi membangun kesejahteraan sosial di masyarakat.

Asosiasi pemain sepak bola, baik APPI ataupun asosiasi independen (bila akhirnya ada), mengemban tugas mengadvokasi para pemain selaku pekerja yang “diperah” manajemen.

Si Fulan yang memperkuat klub daerah tidak seberuntung Firman Utina atau Bambang Pamungkas, ia tidak mampu datang ke kantor Kemenpora atau dolan ke media massa untuk melantangkan keresahannya.

Jerih payah Si Fulan mungkin hanya akan sebatas gerak-gerik. Si Fulan memerlukan sebuah gerakan, dan gerakan tersebut memerlukan pengeras suara.

Asosiasi pemain barangkali menjadi jawaban paling sempurna.

@najmul_ula 

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P