Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak era Liga Champions dimulai pada 1992-1993, sebuah partai final dengan tingkat hiburan di level yang tinggi adalah sebuah kejadian langka.
Saya mengambil ukuran sederhana untuk mendefinisikan "level tinggi", yaitu jumlah gol dibarengi duel yang setanding.
Faktanya, nyaris tidak ada final Liga Champions di mana terjadi pertandingan dengan banyak gol yang seimbang di antara kedua tim.
Yang sering terjadi adalah partai minim gol di mana skor 1-0 terjadi 3 kali, 1-1 sebanyak 5 kali, bahkan ada pula sekali 0-0.
Skor 2-1 terjadi 5 kali. Tapi, hanya tiga gol tercipta dalam duel 90 menit rasanya belum cukup untuk disebut sangat menghibur.
Real Madrid 6 Kali Lebih Sukses dari Liverpool https://t.co/ptqcRZLeHL
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 23, 2018
Sisanya adalah skor-skor jomplang di mana salah satu tim tidak memberikan perlawanan yang seimbang dalam hal kemampuan mencetak gol.
Skor 2-0 terjadi 2 kali, 3-0 juga sebanyak 2 kali. Kemudian ada 3 kali muncul skor 3-1 dan 2 kali 4-1.
Jika ukurannya jumlah gol dan keseimbangan duel, hanya ada satu final yang bisa dimasukkan dalam kategori sangat menghibur. Itu adalah final musim 2004-2005.
Liverpool, yang tertinggal 0-3 dari AC Milan pada babak pertama, menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di babak kedua.
Enam gol dalam sebuah pertandingan final, itu baru seru!