Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Siklus Emas Tim Spanyol di Atap Eropa, Siapa Berikutnya?

By Beri Bagja - Minggu, 27 Mei 2018 | 14:04 WIB
Para pemain Real Madrid merayakan kesuksesan menjuarai Liga Champions setelah menaklukkan Liverpool FC 3-1 pada final di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina, pada Sabtu (26/5/2018). (LLUIS GENE / AFP )

Negeri Tulip angkat nama dengan mewakilkan juara Piala Champions (Ajax 3, Feyenoord 1) dan Piala UEFA (Feyenoord 1).

Rezim kejayaan berikut pada 1967-1973 milik Inggris dengan hadirnya kampiun Piala Champions (Manchester United 1), Piala Fairs/Piala UEFA (Leeds 2, Newcastle 1, Arsenal 1, Tottenham 1, Liverpool 1), serta Piala Winners (Man City 1, Chelsea 1).

Setelah itu, serdadu-serdadu berotot baja dari Jerman mencuat untuk mendobrak persaingan pada 1973-1983.

Mereka mengutus juara Piala Champions (Bayern Muenchen 4, Hamburg 1), Piala UEFA (Moenchengladbach 2, Frankfurt 1), serta Piala Winners (Hamburg 1).

Kejayaan Jerman tumpang tindih dengan kebangkitan Inggris pada 1975-1985 dalam sayembara titel Piala Champions (Liverpool 4, Nottingham Forest 2, Aston Villa 1), Piala UEFA (Liverpool 1, Ipswich Town, dan Tottenham 1), serta Piala Winners (Everton).

Dominasi rezim ini istimewa karena menandakan supremasi awal The Reds serta munculnya tim-tim legendaris one hit wonder seperti Forest, Ipswich, dan Aston Villa, yang kini bahkan kesulitan sekadar masuk Liga Utama Inggris.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

Beranjak ke zaman paling sarat nostalgia di 1988-1999 saat Italia menjadi kiblat sepak bola dunia.

Kehadiran pemain-pemain top di ladang calcio menjadikan Negeri Piza begitu perkasa dengan ukiran gelar Piala/Liga Champions (Milan 3, Juventus 1), Piala UEFA (Inter 3, Juventus 2, Parma 2, Napoli 1), dan Piala Winners (Sampdoria 1, Parma 1, Lazio 1).

Saking perkasanya Liga Italia kala itu, antara periode 1989-1998, hanya ada satu edisi final Piala/Liga Champions yang tak diikuti oleh wakil Serie A!