Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bagi Led Zeppelin, Wolverhampton Wanderers Mirip Agama

By Persiana Galih - Kamis, 14 Juni 2018 | 07:07 WIB
Robert Plant, pentolan Led Zeppelin yang menjadi fan Wolves hingga mati. (forbes.com)

Melihat Wolves bermain adalah nikmat tak terukur bagi Plant. Sebagaimana konsep kebahagiaan yang akan berujung pada ultimate cause (kerap dikaitkan dengan Tuhan), segala rumus yang terkandung dalam ilmu pengetahuan, termasuk sepak bola, adalah sebab akibat.

(Baca juga: Simak Kota dan Stadion Tuan Rumah Piala Dunia 2018)

Akibat baru lahir jika ada sebab. Sebab di sana akan menjadi akibat karena adanya sebab lain. Begitu seterusnya hingga mentok pada ultimate cause.

Plant tidak pernah tahu mesti menganggap Wolves sebagai apa. “Ya, saya rasa itu agak mirip agama. Tapi saya tidak pernah membawa salib ke dalam setiap pertandingan,” katanya. 

"Ini adalah cinta akan sesuatu yang tidak perlu saya jelaskan sendiri. Saya menyukainya sampai mati,” tutur Plant. 

Artikel ini saya tulis sambil menunggu sahur, juga menikmati segudang karya Led Zeppelin. Di antara semua karya, saya terhenti pada Stairway to Heaven karena mengandung korelasi dengan konsep kebahagiaan ala Plant:

There's a lady who's sure

All that glitters is gold

And she's buying a stairway to heaven

When she gets there she knows

If the stores are all closed

With a word she can get what she came for

(Led Zeppelin, Led Zeppelin IV, 1971)

Ooh, it makes me wonder. Semoga Plant bukan wanita itu, yang mesti membeli tangga menuju surga untuk menikmati bahagia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P