Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tanpa diragukan lagi, La Liga merupakan salah satu liga domestik terbaik di Eropa bahkan dunia. Kendati demikian, bicara soal daya tarik, liga utama Spanyol ini masih dianggap kurang memikat.
Alasan utama mengapa penikmat sepak bola dunia masih memandang La Liga sebelah mata adalah karena persaingan yang kurang kompetitif lantaran mengerucut ke dua hingga tiga tim saja setiap musimnya: Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid.
Bila ditilik dari berbagai sisi seperti keuangan, praktis Barca dan Madrid yang selalu menjadi kandidat terdepan dalam perebutan gelar liga.
Kondisi La Liga sungguh berbeda dengan Premier League Inggris. Setidaknya tujuh klub selalu siap tempur mengamankan titel liga tiap musim.
Keberhasilan Leicester City, tim yang tanpa sejarah mentereng di Inggris sebelumnya, menjuarai liga 2015-2016 hanya semakin menegaskan betapa seksi merek EPL di mata dunia.
La Liga sendiri mengakui ketertinggalan mereka dari EPL dalam soal memikat penggemar di penjuru dunia.
La Liga sesungguhnya bukan satu-satunya operator sepak bola domestik yang mendapat masalah tersebut. Ligue 1 Prancis masih sepi peminat karena Paris Saint-Germain terlalu dominan.
Bundesliga Jerman juga demikian lantaran keberadaan raksasa seperti Bayern Muenchen, yang praktis hanya memiliki Borussia Dortmund sebagai rival sejati dalam beberapa tahun terakhir.
Serie A Italia berpotensi mengalami problem serupa gara-gara Juventus terlalu perkasa selama tujuh, delapan tahun terakhir terlepas fakta banyaknya penggemar klub Italia lain yang menjamur di Indonesia berkat kesuksesan era 1990-an hingga awal 2000-an seperti AC Milan, Inter Milan, AS Roma, Lazio, dan lain-lain.