Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komunitas Aremania yang berdomisili di Sragen, mengenang kejadian mengenaskan yang terjadi pada 2015 dan dinamai Sragen Disaster.
Tepatnya pada 19 Desember 2015, oknum Aremania dan Bonek terlibat perseteruan panas di Sragen.
Bentrokan tersebut terjadi menjelang pertandingan lanjutan laga 8 Besar Piala Jenderal Sudirman.
Selang tiga tahun setelah kejadian, kenangan buruk tersebut masih tersimpan.
(Baca Juga: Aremania Percayakan Soal Perekrutan Pemain dan Pelatih kepada Manajemen Arema FC)
Untuk mengenang dan mendoakan kejadian tersebut, Aremania Sragen bersama The Jak Mania Sragen pun berkumpul di POM Jatisumo, Rabu (19/12/2018) pukul 20.00-22.00.
Dituturkan oleh koordinator Aremania Sragen, Pradana Tataq, acara tersebut dikemas dalam doa bersama untuk mengenang korban-korban Sragen Disaster.
"Acara tersebut dimaksudakan untuk mengenang almarhum Mas Eko dan Mas Slamet, serta mendoakan beliau dan korban-korban lainnya dari Aremania maupun Jak Mania," kata Tataq kepada BolaSport.com, Kamis (20/12/2018).
Selain itu, Tataq berharap, kekerasan pada sepak bola tidak akan terjadi lagi.
"Harapan saya tidak ada lagi korban kekerasan pada sepakbola di kemudian hari," ujarnya.
(Baca juga: Ikuti Jejak Seniornya, Timnas U-21 Vietnam Jadi Juara dan Sempat Gunduli Malaysia)
Acara doa bersama tersebut dihadiri oleh total 30 orang baik dari Aremania Sragen dan The Jak Mania Sragen.