Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM, SLEMAN – PSS Sleman harus menanggung ulah oknum suporter mereka yang melakukan penganiayaan sampai mengakibatkan korban jiwa di Temanggung.
PSS Sleman dijatuhi sanksi bermain tanpa penonton di empat pertandingan kandang maupun tandang oleh komisi disiplin PSSI.
Menurut Manager PSS, Arif Juli Wibowo mengatakan “kejadian tersebut terjadi di luar pertandingan, silahkan di proses secara hukum, sanksi ini mengada-ada, kami akan banding.”
Salah satu kelompok suporter PSS, Brigata Curva Sud menilai sanksi ini tentu merugikan PSS Sleman dari segi pemasukan tiket penonton.
Lewat akun twitter @CS_SHOP1976 mereka menggerakkan para suporter PSS Sleman untuk tetap membeli tiket walau tidak bisa menyaksikan PSS Sleman dari tribun penonton.
(BACA JUGA: Tanpa Suporter di 4 Laga, Ini Kata Pihak PSS Sleman)
Dalam 1 laga kandang PSS Sleman mendapatkan pendapatan bersih 400 juta.
Sementara akibat sanksi dari PSSI tersebut PSS Sleman merugi 800 juta.
BCS akan menjual paket edisi merchandise khas suporter PSS dan tetap menjual tiket di 2 laga kandang tiket walau tidak bisa menyaksikan PSS Sleman.
Aksi suporter PSS Sleman ini patuh dicontoh oleh beberapa klub lain di Indonesia.
Sebab ketika suporter yang berulah maka suporter juga yang harus bukan bertanggung jawab, agar tim tidak merugi.
Dalam 1 laga kandang, PSS dapat pemasukan kotor sebesar 600 juta.. taruh biaya operasional 200 juta, pendapatan bersih 400 juta ya :)) pic.twitter.com/dEA4KX10GC
— CURVA SUD SHOP 1976 (@CS_SHOP1976) July 30, 2017