Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga lanjutan Grup D liga 2 mempertemukan PSIS Semarang vs Persis Solo di Stadion Jatidiri, Semarang pada Senin (21/8/2017).
Pertandingan tersebut berjalan sengit, banyak terjadi duel keras antara pemain juga sempat diwarnai cekcok dan ketegangan.
Beruntung, wasit yang memimpin pertandingan tersebut mampu menguasai keadaan sehingga laga bisa berlangsung hingga 90 menit.
Tuan rumah berhasil menang 1-0 atas Persis Solo lewat gol tunggal Haudi Abdillah pada tambahan waktu babak pertama, setelah menyundul umpan tendangan pojok.
Haudi Abdillah, yang merupakan kapten tim, sangat bersyukur bisa menjadi penentu kemenangan. Ini membuat PSIS lolos ke babak 16 besar Liga 2.
"Selamat datang 16 besar," kata Haudi usai pertandiangan.
Di luar lapangan, terjadi kericuhan antarsuporter PSIS. Sejumlah orang mengalami luka-luka akibat saling lempar batu.
Suporter yang terlibat ricuh yaitu mereka yang berada di tribune utara terlibat saling lempar batu melawan suporter yang berada di tribune barat. Beberapa orang terlihat mengalami luka akibat aksi itu dan langsung dievakuasi oleh tim medis.
Kericuhan terjadi saat pertengahan babak I, tak lama setelah gol terjadi. Dilansir BolaSport.com dari unggahan akun instagram @casual_ultra_Indonesian insiden itu terjadi karena chant yang dianggap rasis oleh sesama suporter PSIS Semarang.
"(hooligans Semarang) ngechant "we are the best be have supporter in the land" yang dikira rasis ke salah satu kubu suporter Psis Semarang (Snex)," tulis akun @casual_ultra_Indonesia.
A post shared by Casual Ultra Indonesian (@casual_ultra_indonesian) on
Melihat kondisi suporter yang sudah mulai tidak kondusif, Kapten PSIS Semarang pun mendekati para suporter dan memohon kepada mereka untuk kembali tertib.
A post shared by Casual Ultra Indonesian (@casual_ultra_indonesian) on