Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kegagalan Indonesia melaju ke babak final setelah dikalahkan Malaysia 0-1 di semifinal, masih menyisakan rasa duka buat kubu Tim Garuda.
Pertandingan yang digelar di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia pada Sabtu (26/8/2017) itu memang berakhir dramatis.
Pada babak pertama laga hidup mati itu, sebenarnya timnas Indonesia berhasil menguasai pertandingan.
Pemain lini tengah Indonesia cukup ketat sehingga tidak memberikan ruang gerak bagi Malaysia untuk melakukan serangan.
Selain itu, kiper muda asal Persegres Gresik, Satria Tama, juga menjalankan tugasnya dengan baik untuk menjaga gawang.
Meskipun ia baru saja mendapat cedera hamstring saat laga melawan Kamboja, namun tetap menunjukkan totalitas pada pertandingan ini.
Berkali-kali penjaga gawang berumur 20 tahun tersebut melakukan penyelamatan bagi gawang Indonesia.
Namun, di menit-menit akhir menjelang pertandingan usai, Satria Tama harus menerima kenyataan saat bola hasil sundulan Thanabalan Nadarajah masuk ke gawang Indonesia.
Satria Tama tetap berusaha bangkit kembali dan meneruskan penjagaan sampai pertandingan berakhir.
Namun, Indonesia akhirnya kalah juga.
Tangis Satria Tama pun pecah saat peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan.
Lantas, suasana panas pertandingan pun berubah jadi haru ketika beberapa pemain timnas Indonesia tertunduk lesu tak kuasa menahan tangis di lapangan.
Sementara para pemain Malaysia mendekati berusaha memberikan dukungan kepada pemain Indonesia.
Meskipun masih dalam suasana kecewa atas kegagalan melawan Malaysia, Satria Tama terlihat mengunggah foto baru di akun Instagramnya.
Dalam postingan itu, ia menusliskan permintaan maaf dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung perjuangan garuda muda.
A post shared by Satria Tama Hardiyanto (@satriatama23) on
"Terimakasih sebesar-besarnya saya ucapkan untuk seluruh warga indonesia yang telah memberikan dukungan serta doanya untuk kesuksesan tim ini, dukungan kalian adalah penguat kami, berkat dukungan dan doa kalian lah kita mampu berjuang hingga saat ini. Dan mohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga indonesia jika perjuangan kami tak mampu menghantarkan impian seluruh warga Indonesia untuk menuju juara, namun kami akan senantiasa memberikan yang terbaik demi sebuah lambang garuda di dada!," tulis Satria Tama di akun Instagramnya.