Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arema FC Vs PSM Makassar- Mengenang Sang Legenda Ramang dari Makassar

By Fallen Oktafian - Rabu, 30 Agustus 2017 | 17:31 WIB
patung ramang, legenda sepak bola makassar (tribun timur)

Andi Ramang merupakan legenda PSM Makassar yang menjadi salah satu pemain besar pada tahun 1950-an di kancah Nasional dan Internasional.

Andi Anwar Ramang lahir di Barru, sebuah daerah di Sulawesi Selatan pada tanggal 24 April 1924.

Ramang merupakan pesepak bola yang dikenang sebagai legenda sepak bola asal Makassar yang meninggal dunia pada 26 September 1987.

Perjalanan karir pria yang akrab disapa Ramang dengan PSM Makassar dimulai pada tahun 1947 saat dirinya bergabung tim dengan julukan Ayam Jantan dari Timur yang saat itu bernama Makassar Votbal Bond (MVB).

(BACA JUGA: Setelah SEA Games 2017, Luis Milla Punya Rencana Besar untuk Sepak Bola Indonesia)

PSM Makassar tertarik pada sosok Ramang yang produktif dalam mencetak gol, hal ini tercatat pada kompetisi PSM saat Ramang masih berada di Persatuan Sepak Bola Induk Sulawesi dengan mencetak 9 gol ke gawang lawan.

Peran Ramang tidak hanya untuk PSM Makassar namun juga untuk timnas Indonesia pada beberapa ajang internasional yang melejitkan namanya.

Lawatan timnas Indonesia tahun 1954 di ajang kompetisi Asia mempertemukan Indonesia dengan Fillipina, Thailand, Malaysia dengan hasil memuaskan untuk timnas, diketahui saat itu Ramang mencetak 19 dari total 25 gol untuk Indonesia.


Ramang, pesepak bola legenda dari makassar(wikipedia.id)

Prestasi Ramang terus meroket pada dekade 50-an hingga kanca Internasional seiring dengan jam terbang Internasional pesepak bola asal Sulawesi ini.

Di lansir dari Kompas, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) pernah menulis laporan panjang mengenai legenda Makassar ini pada tahun 2012, pada peringatan ke- 25 kepergian sang legenda.

Laporan tersebut berjudul "Orang Indonesia yang Menginspirasi Tahun 1950-an" mengulas tentang perjalanan panjang karir pesepak bola yang meninggal dunia pada usia 63 tahun ini.

Dalam akhir laporan tersebut, FIFA menuliskan bagaimana Ramang dapat begitu berkesan bagi suporter pecinta sepak bola Tanah Air dan masyarakat Makassar.

Bagaimana tidak, Andi Ramang merupakan seorang lelaki yang rela bekerja dengan upah rendah dan hidup miskin, hanya untuk dapat bermain sepak bola, olahraga yang sangat dicintainya.

Saat ini, masyarakat Makassar masih dapat menjumpainya dalam wujud patung sebagai penghormatan kepada Ramang sang legenda.

Patung ini diresmikan pada awal Februari 2017, berlokasi di Anjungan Pantai Losari, Makassar.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P