Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ulang Tahun PSIM Yogyakarta dan Sejarah Sepak Bola Tanah Air

By Fallen Oktafian - Selasa, 5 September 2017 | 16:35 WIB
unggahan logo ulang tahun ke-88 PSIM (twitter/ PSIMJOGJA)

PSIM Yogyakarta berulang tahun ke- 88 pada 5 September 2017, Tim dengan julukan Laskar Mataram memiliki sejarah panjang dan turut andil dalam pembentukan perserikatan Sepak Bola Indonesia. 

PSIM Yogyakarta merupakan tim sepak bola yang berasal dari Yogyakarta, dengan mengambil nama Mataram (saat itu merupakan ibukota Negara Ngayogyakarta Hadiningrat) pada masa pra kemerdekaan Republik Indonesia.

Mengambil nama Persatuan Sepakraga Mataram (PSM) pada awal terbentuk, PSIM resmi berubah nama pada tahun 1930 hingga sekarang.

Selain merupakan tim sepak bola, PSIM juga diketahui sebagai penggerak Negara Bangsa yang saat itu sedang memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

PSIM turut andil dalam sejarah pembentukan federasi sepak bola Indonesia, yang pada tahun 1930-an bernama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) bersama dengan VIJ Jakarta (Persija Jakarta), MIVB (PPSM Magelang, MVB (Madiun Putra), BIVB (Persib Bandung), SIVB (Persebaya), VVB (Persis Solo), dan YVC (Persijap Jepara).


foto lawas suporter PSIM (tendanganpenjuru.weebly.com)

Pada tahun 1931, PSSI resmi berdiri di Yogyakarta melalui inisiasi dari tim- tim di atas.

Kehadiran Federasi sepak bola saat itu mengilhami lahirnya kompetisi tahunan perserikatan antar kota/ tim di Indonesia.

Pada beberapa tahun diantaranya, PSIM Yogyakarta tercatat telah menjuarai kompetisi perserikatan tahun 1932 melawan VIJ Jakarta, meskipun pada beberapa tahun setelahnya hanya mampu berada di final sebagai peringkat ke-2 (1939, 1940, 1941, 1943, dan 1948). 

Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. Dalam kompetisi perserikatan, PSIM pernah menjadi juara pada tahun 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan VIJ Jakarta. Selanjutnya PSIM berkali -kali hanya dapat menduduki peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi perserikatan pada tahun 1939, 1940, 1941, 1943, dan 1948.