Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain ke-12 Jadi Pembakar Semangat Persis Solo, Semua dari Pengakuan Sang Pelatih

By Agus Triyanto - Selasa, 5 September 2017 | 15:49 WIB
Suporter Persis Solo, Pasoepati, membentuk konfigurasi 72 untuk memeringati HUT ke-72 RI saat timnya menjamu Persipon Pontianak dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Manahan Solo, Kamis (18/8/2017). (Akhiruliana Nurmalasari)

Kedatangan ratusan suporter saat Persis Solo bertandang ke Malang, Minggu (3/9/2017) dini hari, membawa keberuntungan. Pada laga itu, Persis melakoni lanjutan pertandingan lanjutan menghadapi PSIR Rembang di Stadion Kanjuruhan, markas Arema FC, dan itu menjadi pemantik semangat para pemain.

Pertandingan lanjutan ini dilaksanakan karena saat kedua tim bermain di kandang PSIR Rembang, Stadion Krida, terjadi bentrokan dan permainan tak dilanjutkan.

Dengan insiden di kandang PSIR itu, Persis menerima sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Kucuran semangat dari pemain ke-12 itu diakui oleh pelatih Persis Solo, Widyantoro.

Semua itu diucapkannya sesaat setelah rombongan skuat berjulukan Laskar Sambernyawa itu tiba di Stasiun Balapan, Selasa (5/9/2017) pagi.

(Baca juga: Gagal RebutEmas SEA Games 2017, Ada Kabar Mengejutkan dari Timnas U-22 Malaysia)

“Mental anak-anak terangkat dan bisa bermain lepas di lapangan, apalagi begitu tiba di depan Stadion Kanjuruhan sudah banyak suporter yang memberikan semangat,” ujar Widyantoro.

Pertandingan yang hanya berlangsung selama 40 menit dan harus meraih minimal hasil seri bukan perkara yang mudah bagi Persis Solo, meskipun PSIR Rembang hanya bermain dengan sepuluh pemain.

Namun, ketenangan dan motivasi tinggi yang dimiliki para pemain, membuat instruksi pelatih bisa dijalankan dengan baik di atas lapangan.

Gol Rudiyana di menit ke-71 menjadi hasil kerja keras para pemain selama masa persiapan menuju Stadion Kanjuruhan, yang dikenal sebagai markas Arema FC.