Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Komdis PSSI: Sanksi Denda Koreo Save Rohingya Bobotoh Paling Ringan

By Agus Triyanto - Selasa, 12 September 2017 | 14:42 WIB
Koreografi Save Rohingya oleh suporter Persib Bandung pada laga Persib Bandung Vs Semen Padang di stadion Si Jalak harupat Sabtu (9/9/2017) (www.vikingpersib.co.id)

Anggota Komisi Disiplin PSSI pusat, Dwi Irianto menegaskan, sanksi yang diberikan kepada Persib Bandung dan Bobotoh selama ini bukan soal uang semata.

Sebab ia yakin, berapa pun jumlah denda yang dijatuhkan, pasti manajemen akan mampu membayarnya.

Apalagi kali ini yang dikenai sanksi adalah ‎Bobotoh, suporter klub Persib yang memiliki finansial paling sehat.

Dikutip BolaSport.com situs resmi klub, hingga putaran pertama Liga 1 2017 berakhir, Panpel Persib sudah sembilan kali dikenai sanksi denda oleh Komdis PSSI dengan jumlah variatif dari 10 hingga 130 juta, Total 611 juta.

Bobotoh dipastikan akan kembali mendapatkan sanksi karena aksi solidaritas yang dilakukan saat Persib menjamu Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat pada Sabtu (9/9/17), seisi Stadion menyuguhkan koreografi 'Save Rohingya' sebelum kick off.

Menurut anggota Komdis PSSI tersebut, ketika Komdis PSSI menjatuhkan sanksi maka akan diambil hukuman yang paling ringan.

(BACA JUGA: Bobotoh Kena Denda karena Rohingya, Klub Ini Juga Kena Denda Karena Palestina)

Apabila bobotoh sudah pernah terkena sanksi akibat aksi serupa, maka akan dikenai kelipatan dengan selisih setengah dari sanksi sebelumnya.

"Karena sifatnya untuk membentuk etika, kami lihat pasti akan diberikan sanksi yang paling ringan. Kalau pernah melakukan itu maka akan diakumulasi, nilainya itu pun hanya setengah dari sanksi yang dijatuhkan sebelumnya," kata Dwi menjelaskan.

Namun, Dwi tidak sepakat apabila setiap pelanggaran suporter harus sampai membebankan klub yang bersangkutan.

Dirinya juga mengajak para mas‎yarakat untuk dapat lebih memahami perbedaan antara suporter dengan penonton biasa.

"Dosa suporter ditanggung klub, ini saya tidak mau. Kasus Persib kemarin itu ke suporternya, tapi masalahnya masyarakat itu nggak bisa bedain antara suporter dan penonton," ujar Dwi mengakhiri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P