Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSS Sleman berhasil melaju ke babak 16 besar liga 2 dengan bergabung di grub A bersama PSPS Riau, Persis Solo, dan Cilegon United.
PSS Sleman keluar sebagai juara Grup 3 dengan torehan poin 34, dari 11 kemenangan, satu seri, dua kali kalah.
Persis Solo meraih runner up grup 4 mengemas 29 poin final, dari 14 laga, delapan kali menang, lima kali imbang dan sekali kalah.
Cilegon United meraih posisi runner up grup 2 setelah melakoni laga terakhir dengan mengemas 27 poin dari 14 laga, delapan kemenangan, tiga kali seri dan kalah.
PSPS Riau sebagai juara Grup 1 meraih poin 25 dari 12 laga, 7 kemenangan, empat hasil imbang dan sekali kalah.
Menilik perolehan poin kontestan di Grup A babak 16 besar, PSPS Riau layak disebut sebagai tim paling kompetitif karena sebagai juara Grup 1 meraih poin terendah di grup ini.
Baca Juga:
Fakta ini menandakan Firman Septian dkk terbiasa dengan persaingan yang ketat.
Secara teknis mereka unggul dan memiliki semangat serta motivasi meraih kemenangan tinggi.
Cilegon United terpleset dari puncak klasemen pada laga terakhir setelah dikalahkan oleh Persika Karawang, hal ini mentasbihkan bahwa persaingan untuk merebut posisi satu dan dua sangatlah ketat hingga laga pungkasan Grup 2.
Patut diwaspadai, motivasi berlipat sudah menjadi kebiasaan Cilegon United di laga penyisihan grup.
Raihan 29 poin diakhir laga Grup 4 menempatkan Laskar Sambernyawa berada di posisi runner-up di bawah PSIS Semarang.
Tri Handoko sebagai senjata rahasia Persis Solo masih berbahaya bagi tim lawan dan sudah menciptakan dua assist dan gol.
PSS Sleman dengan raihan poin tertinggi di grup A tentu menjadi motivasi bagi lawan-lawannya untuk mengalahkannya.
Sebagai 'musuh bersama' tentu saja intensitas lawan mengintipnya sangat tinggi.
Dan hal tersebut menjadi PR besar coach Freddy Mulli untuk bisa tetap kreatif dalam meracik skema-strategi permainan agar tak mudah dibaca lawan-lawannya.