Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
4 fans club pendukung setia Newcastle United di Indonesia, Indonesian Toon Army, di Magelang, Jawa Tengah pada akhir pekan 16-17 September 2017 mendapat perhatian fans klub berjuluk the Magpies tersebut di seluruh dunia.
By: Rangga Yudha Nagara
Berawal dari bertemunya gerombolan peserta gathering nasional (gathnas) Indo Toon Army (ITA) yang berjumlah sekitar 100 orang dengan gadis manis bernama Sarah Mckeough yang ternyata berasal dari Newcastle, Inggris.
Sarah, yang tengah berlibur di Indonesia, heran dengan keberadaan ITA yang mengingatkan sanak saudaranya di utara Inggris.
Dua kali Sarah mengucapkan “this is so strange...” (ini aneh banget), yang dilanjutkan dengan ajakan berfoto dan mengambil video bersama dari teman-teman ITA.
Lepas pertemuan, Sarah mengunggah dua video di Facebook pribadinya berisi anak-anak ITA sedang bernyanyi dengan komentar, “berapa besar sih kemungkinan kamu bangun jam 4 pagi untuk melihat matahari terbit di atas candi Borobudur di atas gunung tapi terus bertemu rombongan suporter Newcastle di Indonesia??”
Teman-teman Sarah mengomentari unggahan tersebut dengan takjub lalu membagikan post tersebut ke berbagai grup/page Facebook fans Newcastle.
Melalui laman FB Sarah sendiri, post tersebut sudah dibagikan lebih dari 250 kali, belum yang dishare di grup lain. Viral.
Indo Toon Army semakin memperkuat eksistensinya sebagai salah satu klub suporter Newcastle terkuat di dunia.
Ulang Tahun ke-20 Indonesian Toon Army
Gathnas, yang juga sekaligus peringatan ulang tahun ke-20 ITA, ini memang terasa sangat spesial.
Keramaian dirasakan dengan kehadiran peserta yang mengkhususkan diri datang dari Bangkok-Thailand, Kota Kinabalu-Malaysia, hingga dari Suva – Fiji!.
Nu, seorang warga negara Thailand yang berangkat dari Bangkok dan bersama-sama naik Magbus (bus charteran peserta Gathnas) dari Jakarta menyatakan sangat menyukai masakan pedas Indonesia.
“Fans Newcastle di Indonesia sangat mirip fanatismenya dengan fans Newcastle di Thailand” ujar Nu.
"Namun, mereka memiliki jiwa kekeluargaan yang lebih hangat” lanjutnya.
Nu menceritakan bahwa fans Newcastle di Thailand terbagi menjadi dua kelompok karena faktor perbedaan kelas ekonomi.
Kebahagiaan juga terpancar dari wajah Thomas Ambro, yang bertempat tinggal di kota Suva, negara Fiji di tengah samudera Pasifik.
Dirinya dari jauh hari merencanakan keikutsertaan pada gathnas ITA ini.
Ambro sangat senang bisa berjumpa dan membuat persahabatan baru dengan banyak sesama fans newcastle, yang ia tidak jumpai di Fiji.
Lebih senior daripada anak-anak ITA, Ambro mendukung Newcastle sejak era Andy Cole yang kira-kira sekitar 23-25 tahun lalu.
Gathnas yang berisi kegiatan turnamen sepakbola mini, lelang amal, naik gunung, nonton bareng, hingga konvoi sepeda onthel bersama ini semakin dilengkapi keceriaan dan senyuman-senyuman sumringah dengan kemenangan Newcastle atas Stoke City 2-1 di St James’ Park.
Kemenangan ini membuat Newcastle kini berada di posisi 4 klasemen sementara di atas Liverpool, Totenham, bahkan Arsenal.
Nyanyian-nyanyian sumringah “we re Newcastle we r goin to win the league” terbawa hingga perjalanan pulang masing-masing peserta ke kota masing-masing. Sampai jumpa di 2019!.