Inilah 5 Fakta Bentrok antara Bonek dan Anggota Perguruan Silat PSHT, Wali Kota Surabaya sampai Minta Maaf!

By Bagaskara Setyana Adhie Perkasa - Minggu, 1 Oktober 2017 | 17:21 WIB
Kelompok suporter dan anggota pencak silat Setia hati berkumpul dalam satu ruang yang sama (Tribunjatim.com/Nur Ika Anisa)

Polisi memastikan bentrokan antara Bonek dan anggota perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Ternate (PSHT) di Jalan Balongsari Tandes Surabaya, Minggu (1/10/2017) memakan dua korban tewas.

Berikut fakta-fakta yang dihimpun BolaSport.com dari situs TribunJatim.com:

1. Awal Mula Bentrokan

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal menjelaskan bentrokan terjadi saat ada dua pengendara motor menggunakan label perguruan silat yang kemudian melewati gerombolan suporter.

"Ada spontanitas karena ada label perguruan silat. Terjadi perkelahian. Karena tidak seimbang, dua orang itu luka parah saat di tempat kejadian perkara," ujar Kombes Pol Mohammad Iqbal.

2. Warga tewas Bukan Suporter

Dua orang yang dikabarkan tewas diduga merupakan anggota perguruan pencak silat tersebut bernama Eko Ristanto (25), warga Kepuh Baru Bojonegoro dan Aris (20) warga Simorejosari, Bojonegoro.

"Teman-teman itu dari perguruan pencak silat yang akan melakukan aktivitasnya di Gresik," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal, usai rilis kasus di halaman Polrestabes Surabaya, Minggu (1/10/2017).

(Baca Juga: Perwakilan Bonek dan Ketua Pencak Silat Setia Hati yang Terlibat Bentrokan Bertemu di Mapolrestabes Surabaya)

3. Wali Kota Surabaya Meminta Maaf