Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, angkat bicara atas terjadinya insiden berdarah antara suporter sepak bola dan perguruan silat pada Sabtu (30/9/2017) malam.
Dalam pernyataannya, Risma sempat menegaskan bahwa Bonek tidak hanya berasal dari Surabaya.
Meskipun begitu, ia mewakili warga Surabaya menyampaikan permintaan maaf pada keluarga korban yang akhirnya meregang nyawa akibat bentrokan tersebut.
"Ya, saya atas nama Pemerintah Kota Surabaya dan warga Kota Surabaya mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga korban meninggal kemarin malam," kata walikota yang akrab disapa Risma ini, Minggu (1/10/2017).
(Baca Juga: Inilah 5 Fakta Bentrok antara Bonek dan Anggota Perguruan Silat PSHT, Wali Kota Surabaya sampai Minta Maaf!)
Risma menyebut Pemkot akan menindaklanjuti permasalahan ini dengan mengirimkan perwakilan ke rumah korban tawuran tersebut sebagai permintaan maaf.
Risma juga mengimbau kepada semua pihak untuk tidak saling membalas.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolrestabes Surabaya agar masalah ini diusut. Yang salah tetap salah agar tidak aksi saling balas dendam," kata Risma dikutip BolaSport.com dari TribuJatim.com.
Berdasarkan data yang dimiliki Pemkot, korban bentrokan itu diketahui bernama Muhammad Anis, (22) dengan alamat di Jalan Simo Pomahan Gang 3 No 41 Rt.08 Rw.02, Kelurahan Suko Manunggal, Kecamatan Sukomanunggal.
(Baca Juga: Kronologi Bentrokan Berdarah dengan Dua Korban Tewas antara Bonek dengan Oknum Anggota PSHT)
Rencananya jenazah akan dimakamkan di pemakaman di TPU Simo Tambakan, Surabaya.
Korban kedua atas nama Aris Eko Ristanto berusia 25 tahun. Alamat di Desa Tlogorejo, Kepoh Baru, Bojonegoro.
Berikut video lengkap pernyataan Tri Rismaharini yang dilansir BolaSport.com dari akun Twitter @sapawargasby:
Pernyataan dan permohonan maaf Walikota Surabaya atas insiden yang terjadi semalam. pic.twitter.com/fQn1sPHJmv
— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) October 1, 2017