Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Banjir Pujian dan Sanjungan, Egy Maulana Vikri Tetap Rendah Hati dan Ingin Terus Belajar

By Agus Triyanto - Sabtu, 7 Oktober 2017 | 14:09 WIB
Ekspresi Egy Maulana Vikri (kiri) saat masuk ke lapangan bersama rekan-rekannya dalam pertandingan melawan Kamboja U-19. (FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

Membahas gaya permainan hingga kehidupan pemain bintang timnas u-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri seolah tak ada habisnya.

Pemain yang masih berusia 17 tahun ini telah dinobatkan sebagai 60 pemain muda terbaik di dunia versi majalah Guardian.

Namun, meski banjir pujian dan sanjungan dari penggemarnya, hal ini tak membuat Egy Maulana cepat berbangga diri dan puas.

Terlihat dari caption postingan Instagram pribadinya, ia menjelaskan jika dirinya masih tetap harus banyak belajar.

Ia juga mengakui kalau gaya permainannya egois.

Dijelaskannya keegoisannya memang dituntut karena ia adalah seorang penyerang, tapi apabila ada teman yang lebih banyak punya peluang, tetap akan diberi ke rekannya.

"Saya tau saya egois itu karna saya pemain depan dan kita harus egois namun kalau teman lebih berpeluang kita harus memberinya umpan," tulis Egy.

Berikut curahan hati Egy menanggapi banyaknya pujian yang ia terima. Ia tampak tetap rendah hati dan masih ingin terus belajar.

"Alhamdulillah untuk pertandingan kemarin .Saya menjelaskan kalau saya bukan apa-apa jangan terlalu membangga bangga kan saya karna saya masi harus belajar,perjalanan saya masih panjang,masih harus berusaha lebih keras lagi,berdoa.Permainan sepakbola itu team bukan individu saya tanpa teman-teman saya bukan apa-apa karna kita bermain untuk tim bukan sendiri.saya tau saya egois itu karna saya pemain depan dan kita harus egois namun kalau teman lebih berpeluang kita harus memberinya umpan,dari situlah saya merasa bahwa saya harus lebih banyak belajar lagi karna saya belum apa-apa saya masi jauh dari kata bagus,saya sama seperti teman-teman saya tidak ada yg berbeda yaitu yg masih ingin belajar agar terus lebih baik kedepannya.tinggal bagaimana cara berdoa dan kerja keras saya agar Allah bisa mengabulkannya.dukungan dari kalian sangat berarti bagi saya karna menjadi motivasi bagi saya tapi jangan berlebihan karna saya belum apa. Kerja keras dan doa saya tidak akan ada hasilnya ketika saya cepat puas dan sombong karna Allah tidak menyukainya namun saya percaya KERJA KERAS DAN DOA TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL APABILA KITA TIDAK PERNAH MERASA PUAS DAN TIDAK ADA SOMBONG DI DALAM DIRI KITA,TETAP MEMBUMI DAN TETAP RENDAH HATI.SATU YG PASTI SAYA SANGAT CINTA INDONESIA. JAYALAH INDONESIA

 

Alhamdulillah untuk pertandingan kemarin.Saya menjelaskan kalau saya bukan apa” jangan terlalu membangga bangga kan saya karna saya masi harus belajar,perjalanan saya masih panjang,masih harus berusaha lebih keras lagi,berdoa.Permainan sepakbola itu team bukan individu saya tanpa teman” saya bukan apa” karna kita bermain untuk tim bukan sendiri”.saya tau saya egois itu karna saya pemain depan dan kita harus egois namun kalau teman lebih berpeluang kita harus memberinya umpan,dari situlah saya merasa bahwa saya harus lebih banyak belajar lagi karna saya belum apa” saya masi jauh dari kata bagus,saya sama seperti teman” saya tidak ada yg berbeda yaitu yg masih ingin belajar agar terus lebih baik kedepannya.tinggal bagaimana cara berdoa dan kerja keras saya agar Allah bisa mengabulkannya.dukungan dari kalian sangat berarti bagi saya karna menjadi motivasi bagi saya tapi jangan berlebihan karna saya belum apa”.kerja keras dan doa saya tidak akan ada hasilnya ketika saya cepat puas dan sombong karna Allah tidak menyukainya namun saya percaya KERJA KERAS DAN DOA TIDAK AKAN MENGKHIANATI HASIL APABILA KITA TIDAK PERNAH MERASA PUAS DAN TIDAK ADA SOMBONG DI DALAM DIRI KITA,TETAP MEMBUMI DAN TETAP RENDAH HATI.SATU YG PASTI SAYA SANGAT CINTA INDONESIA JAYALAH INDONESIAKU #semangatmenolakmenyerah

A post shared by Egy Maulana Vikri (@egymaulanavikri) on