Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini meminta kepada suporter Persebaya Surabaya, Bonek, dan perguruan silat Persaudaraan Setia Hati (PSHT) berdamai.
Permintaan Walikota Surabaya itu disampaikan saat menghadiri deklarasi damai Bonek dengan PSHT di halaman Polrestabes Surabaya, Kamis (12/10/2017) siang.
Di hadapan Bonek, PSHT, Polisi, TNI, dan Forpimda se-Surababaya, Risma meminta para Bonek dan PSHT tidak memelihara permusuhan.
"Saya yakin semua saudara. Mulai sekarang tidak ada lagi permusuhan dan perselisihan. Tak hanya di Surabaya, tapi di semua Indonesia," kata Risma meminta.
Risma juga berpesan, buat apa memelihara perselisihan dan permusuhan.
"Terima kasih kepada PSHT dan anak-anak Bonek. Saya tak mau permusuhan ini tetus berlanjut. Harus tetap pelihara persaudaraan. Insya Allah kita bersama selalu diberi kebaikan," ujar Risma.
Terlihat dari beberapa unggahan akun Twitter Humas Surabaya, Risma ikut membubuhkan tanda tangan di deklarasi perdamaian Bonek dengan PSHT.
Tanda tangan dibubuhkan di piagam kesepakatan damai dan benner.
Penanda tanganan kesepakatan damai juga disaksikan Wali Kota Surabaya dan jajaran samping lainnya, termasuk pihak bonek dan PSHT pic.twitter.com/z0DNPztNKL
— Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) October 12, 2017
Selain Risma, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammas Iqbal, Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel M Zulkifli, jajaran Forpimda Surabaya dan perwakilan Bonek dan PSHT turut membubuhkan tanda tangan.
Selain tanda tangan, mereka juga melepaskan merpati sebagai simbol pedamaian.
Seperti diketahui, Bonek dsn PSHT terlibat bentrok Minggu (1/10/2017). Bentrok terjadi di depan SPBU Balongsari Tandes Surabaya usai pertandingan Persebaya di Stadion GBT.
Dalam bentrok itu, dua anggota PSHT Surabaya tewas. Persitiwa ini ditangani Polrestabes Surabaya dan menetapkan empat Bonek sebagai tersangka.