Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Suporter Persis Solo, Pasoepati, mencoba melakukan upaya untuk membantu meringankan beban pelatih, Widyantoro.
Pelatih Peris Solo ini dikenai sanksi tak boleh melakukan aktifitas di sepak bola nasional dibawah PSSI selama 12 bulan.
Ia juga dikenai denda sebesar Rp 100 juta oleh komdis PSSI.
(Baca Juga: Tambah Satu Fasilitas Lagi, Kandang Bali United akan Semakin Megah)
Sanksi ini dijatuhkan kepada Widyantoro lantaran dirinya terindikasi melakukan tindakan berlebihan pada wasit saat laga Persis melawan Cilegon United di Stadion Manahan, Kamis (28/9/2017) lalu.
Dilansir BolaSport.com dari laman resmi Liga Indonesia, Wakil Presiden Pasoepati, Ginda Ferrachtriawan, menyatakan aksi ini akan terus berlanjut hingga akhir pekan nanti.
Aksi ini telah digelar sejak Selasa (10/10/2017) saat Pasoepati menggelar acara nonton bareng pertandingan terakhir Grup A saat Persis Solo melawat ke markas PSS Sleman.
(Baca Juga: Ini Sikap PT LIB dalam Menyikapi Kerusuhan di Laga Persita Vs PSMS Medan)
Pada aksi hari pertama tersebut, dana yang terkumpul adalah sekitar Rp 1,2 juta.
"Penggalangan dana ini adalah inisiatif dari Pasoepati untuk membantu pelatih Widyantoro setelah ia mendapat sanksi dan diharuskan membayar denda oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI," ungkapnya.
Ginda menyatakan seluruh Koordinator Wilayah (korwil) juga akan ikut melakukan penggalangan dana ini.
Bahkan Korwil di Negeri Sakura Jepang, Ginda akan ikut serta melakukan aksi serupa.
(Baca Juga: Satu Suporter Persita Tewas Usai Terlibat Keributan dengan Pendukung PSMS)
Selain Widyantoro, dua asisten pelatih Persis Solo yang juga terkena sanksi yakni pelatih kiper, I Komang Putra, dan Masseur tim, Mursyid.
Masing-masing dari dua asisten pelatih ini dikenai denda sebesar Rp 30 juta.