Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pencinta kompetisi Liga 2 harus bersabar dan menunggu lebih lama lagi untuk bisa menyaksikan klub kebanggaan mereka berlaga. Kasta kedua Liga Indonesia musim 2017 ini telah memasuki fase 8 besar.
Hal itu didasari karena pertandingan Babak 8 Besar Liga 2 musim 2017 dipastikan tak akan bergulir pada Oktober ini.
Pertemuan antar manajer delapan klub peserta perempat final dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang sedianya dilangsungkan Jumat (20/10/2017), juga mundur.
Pertemuan itu baru akan terlaksana 31 Oktober 2017.
Semakin tak jelasnya kepastian perempat final juga membawa dampak bagi keuangan beberapa tim.
(Baca juga: Laga Perdana Persela Pasca Wafatnya Choirul Huda, Wasitnya Tumbang di Lapangan)
General Manager PSIS Semarang, Wahyu "Liluk" Winarto, menyayangkan penundaan agenda manager meeting.
Penundaan hingga waktu yang belum ditentukan ini membuat biaya operasional PSIS membengkak sampai 400 juta rupiah.
Kalau merujuk jadwal awal, babak 8 besar berlangsung 20-26 Oktober 2017.
(Baca juga: Timnas Malaysia Sulit Menang, Pelatihnya Ikuti Pola Luis Milla untuk Indonesia)
"Seharusnya, 8 besar itu selesai Oktober ini. Sekarang, tanggal 31 saja masih ada rapat, berarti tak ada pertandingan sama sekali bulan ini," ujar Liluk, Kamis (19/10/2017).
Dalam unggahan akun Instagram PSIS Semarang pun, sejumlah netizen juga menyayangkan penundaan ini.
Mereka khawatir jika penundaan ini bisa menurunkan performa tim peserta.
A post shared by PSIS Semarang (@psisfcofficial) on
@ayonk_mahesa: "Ling di wedeni kie (yang ditakutkan) perfoma psis di 8 besar menurun..mergo kesuen (karena terlalu lama) menunggu kpastian."
@duduuudh: "padahal menunggu kepastian gak enak ya min?."
Menurut Liluk, penundaan terlalu lama tak hanya membuat biaya operasional membengkak.
(Baca juga: Liga 1 Edisi 2017 Belum Selesai, Barito Putera Sudah Start untuk Musim 2018, Ini Langkah Keren Mereka!)
Program latihan menjadi kacau karena tak ada kepastian persis tanggal bergulirnya 8 besar.
Liluk berharap segera ada kepastian mengenai jadwal perempat final, kalau pun mundur semoga tidak terlalu lama.
"Kalau menunggu lama, kasihan klub-klub (peserta). Pembengkakan biaya operasional cukup tinggi padahal subsidi tak terlalu besar," kata Liluk.