Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bijak, Begini Seharusnya Konsekuensi yang Diberikan Komdis PSSI atas Pelanggaran Mitra Kukar

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 8 November 2017 | 19:18 WIB
Penyerang Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic, merayakan gol bersama bek I Putu Gede saat melawan Persela Lamongan dalam laga pekan ke-32 Liga 1 2017 di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (27/10/2017). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/BOLASPORT.COM)

Bhayangkara FC sedang menjadi sorotan setelah komdis PSSI memeberikan tambahan 2 poin yang cukup kontroversial pada the guardian.

Poin tersebut diberikan setelah Mitra Kukar dinyatakan bersalah karena memainkan Mohamed Sissoko yang sedang mendapatkan hukuman larangan bermain dalam pertandingan kontra Bhayangkara yang berlangsung pada, Jumat (3/11/2017).

Namun pihak Mitra Kukar mengaku tidak pernah mendapatkan surat dari PSSI serta Nota Larangan Bermain (NLB) yang diterbitkan PT LIB jelang laga Mitra Kukar Vs Bhayangkara FC.

"Sampai saat kemarin jelang pertandingan belum dapat keputusan itu. Itu bisa saja terlambat dari PSSI-nya," kata Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto, saat dihubungi Rabu (8/11/2017).

Terlebih lagi, berdasarkan regulasi Liga 1, seharusnya Mohamed Sissoko hanya dikenakan larangan bermain satu kali (lawan Persib).

Alhasil kubu Bali United yang saat ini memuncaki klasemen merasa dirugikan karena dengan tambahan poin tersebut, Bhayangkara saat ini memiliki poin yang sama dengan Bali United.

Kini Bhayangkara FC dan Bali United memiliki perolehan poin yang sama yaitu 65.

Namun secara head to head, Bhayangkara FC lebih unggul daripada Bali United.

Bhayangkara FC pun menerima banyak kritik pedas dari netizen atas poin kontroversial ini.

Pemilik Madura United FC, Achsanul Qosasi, pun ikut memberikan saran bijak atas kejadian ini di akun Twitter.

Menurut Achsanul, sanksi yang seharusnya diberikan komdis adalah hukuman pada Mitra Kukar, bukan hadiah poin untuk Bhayangkara FC.