Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hari ini, Selasa (14/11/2017), salah satu komunitas pendukung setia Bali United di tribun utara Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar yang bertitel Nort Side Boys (NSB) 12 berulang tahun. Mereka merasakan ultah kedua pada 2017.
Pada momen bersejarah ini, mereka menuliskan sebuah catatan perjalanan yang mengajak para anggotanya untuk bersyukur.
Mereka juga ingin semua anggota Nort Side Boys (NSB) 12 terus memberikan dukungan maksimal kepada Bali United.
Dalam artikel yang dimuat pada laman resmi mereka itu juga dijelaskan, jika NSB adalah komunitas pecinta Bali United yang dibentuk karena rasa cinta, loyalitas, dan dedikasi.
(Baca juga: Rahmat Cetak Hat-trick, PSM Bantai Madura United pada Laga Terakhir Musim 2017)
Sebuah komunitas yang lahir karena menolak fasis ini telah berusaha menunjukkan cara terbaik mereka untuk mendukung klub idolanya.
Nort Side Boys 12 lahir dari semangat yang dibungkam, bukan rasa nyaman karena hitam yang seragam.
Berikut catatan lengkap Nort Side Boys yang dilansir BolaSport.com dari laman resmi mereka yang diberi judul: Bergerak Bersama.
"Saya sangat bahagia kita semua masih menyanyikan lagu tentang rasa bangga. Tapi saya takut besok mereka akan berhenti bernyanyi. Saya takut karena saya telah menyukainya. Dan kita tahu, segala sesuatu yang Kita cintai, Kita takut akan kehilangan.
(Baca juga: Nyaris Seperti Liga 1, Penentuan Juara Liga Vietnam 2017 Juga Panas! Ini Buktinya)
Kita memulai perjalanan ini untuk menjadi seseorang yang lebih baik. 'I try to find different ways of expressing myself. Without that I will die'. Sepenggal kalimat yang pernah diucapkan Eric Cantona layak untuk diamini.
Kita mencoba menemukan cara yang berbeda untuk mengekspresikan diri, tanpa itu kita akan merasa mati.
'We didn't just study, we live'. Sebagian besar jiwa kita telah terdesikasi untuk pergerakan ini. Pergerakan dimana uang, waktu, cinta, dan kebiasaan sering terlupakan. Memang tidak semua penghuni tribun utara memiliki visi misi yang sama.
Tidak semua penghuni tribun kebanggan kita datang karena panggilan jiwa. Kita memang tidak dapat mencegah, tapi kita yakin akan mampu merubah.
Hari ini merupakan tahun ke-2 komunitas tribun utara Stadion Dipta menyalakan tanda bahaya. Ribuan menit sudah kita berdiri diantara pagar besi dan kawat berduri.
(Baca juga: Borneo FC Kalahkan Arema FC dan Happy Ending, Lerby Eliandry Pecahkan Rekor)
Tak terhitung lagi berapa banyak laga yang telah kita jalani, entah berapa banyak lagu yang kita ulang untuk terus bernyanyi, dan berapa banyak kaki yang setia tetap berdiri. Kita berjarak namun tidak pernah beranjak!
Northsideboys12 telah bertambah usia. Komunitas yang lahir karena menolak fasis ini telah berusaha menunjukkan cara terbaiknya untuk mendukung punggawa.
Northsideboys12 lahir dari semangat yang dibungkam, bukan rasa nyaman karena hitam yang seragam.
Northsideboys12 bukan hanya sekedar datang ke utara, Northsideboys12 bukan hanya sekedar bisa menyanyikan lagu Rasa Bangga, Northsideboys12 bukan hanya sekedar atribut semata.
(Baca juga: Manajemen Bhayangkara FC Akhirnya Bersuara dengan Fakta untuk Kelayakan Mereka Jadi Juara)
Northsideboys12 adalah komunitas dimana ada rasa cinta yang mampu membuat dada ini sesak saat Bali berlaga. Komunitas ini dibentuk atas dasar loyalitas dan dedikasi.
Utara bukanlah tempat untuk menonton sepak bola! Sudut utara bukan tempat orang tinggi hati yang hanya ingin disebut jagoan diantara supporter lainnya. Dua tahun komunitas ini ada, bukan untuk rasa nyaman untuk kalian yang ingin tenar.
Dua tahun komunitas ini ada mulai muak dengan barisan orang duduk di pagar, yang semakin hari semakin banyak dan bersandar dengan nyaman, namun tanpa ada yang bersuara.
Komunitas ini dibentuk bukan untuk memuaskan hasrat kalian memenuhi dinding instagram dengan hastag supporter paling militan
Bisa dilihat dari kegaduhan kemarin, saat banyak yang ingin masuk ke dalam lapangan. Hingga koreo dan bambu yang dibuat sedemikian lama, kalian injak.
Begitukah caranya kalian menghargai orang-orang yang berusaha dan telah mengorbankan waktunya untuk koreo kemarin?
(Baca juga: Menunggu 21 Tahun, Timnas Korsel Akhirnya Pecah Telur atas Kolombia)
Sebegitu rendahkah mental kalian yang berduyun ke lapangan hanya untuk sekedar ber-swafoto dan menginjak bahkan merusak jerih payah "mereka"?
Buatlah ini sebagai pelajaran dan introspeksi diri lagi, seberapa pantas kalian ada di utara. Tidak ada yang memiliki Northsideboys12, tapi kalian tidak juga bisa berlaku seenaknya di tribun utara. Karena jika sudah jatuh cinta, bukankah sepantasnya kita untuk menjaga semuanya.
Usia kita belum lama dan sangat belum layak diperhitungkan. Terlebih apabila disandingkan dengan kelompok yang telah memiliki nama besar. Kita hanya komunitas kecil yang fokus pada punggawa.
Yang kita lakukan hanya mampu berusaha menemani Bali United ditiap langkahnya, jatuh dan sakitnya, menghargai tetes keringatnya, menyeka air matanya, untuk selalu menjaga nama baiknya. Usia 2 tahun janganlah membuat kita merasa hebat, hanya karena perkembangan kita yang sangat cepat.
Kemarin kita telah rayakan juara sesungguhnya liga Indonesia. Sekaligus kita rayakan hari jadi kita, Northsideboys12 yang ke-2. Pesta yang megah dengan atmosfer yang sangat indah.
Kita adalah bagian dari sejarah seorang bayi yang bernama Bali United FC. Melewati 2 tahun ini, kami tak akan biarkan kamu mengepakkan sayapmu sendiri. Kami disini telah berjanji akan setia menemani dan untukmu Bali... Terbanglah semakin tinggi!
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on