Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Pemain Madura United Beberkan Keburukan Liga Indonesia pada Media Jerman, Begini Komentar Netizen

By Nina Andrianti Loasana - Jumat, 24 November 2017 | 22:07 WIB
Sanogo Baobacar dan Fandi Eko dalam laga pekan ke 9 Gojek Traveloka Liga 1, Madura United melawan Persegres Gresik yang berakhir dengan skor akhir 3-2 di Stadion Gelora Bangkalan, Jawa Timur (01/06/2017) Kamis malam. (SUCI RAHAYU/JUARA.NET)

Sebelum Peter Odemwingie memutuskan untuk angkat kaki dari sepak bola Indonesia, Madura United juga pernah ditinggal strikernya, Boubacar Sanogo. Pemain ini merupakan mantan striker timnas Pantai Gading.

Striker ini harus diputus kontraknya oleh manajemen Madura United lantaran tidak sesuai dengan kebutuhan tim.

Pemain yang pernah membela klub Jerman, Werder Bremen ini dianggap tak produktif lantaran hanya mencetak satu gol.

Boubacar Saonogo sempat digadang-gadang menjadi mesin gol Madura United bersama Peter Odemwingie saat pertama kali bergabung.

Namun, mantan pemain Werder Bremen ini justru gagal memberikan kontribusi yang maksimal untuk timnya.

Namun, Boubacar Sanogo hanya betah merumput di Liga Indonesia selama dua bulan.

Menurut data Soccerway, ia hanya bermain 231 menit di Liga 1. Ia hanya tampil pada lima laga, empat di antaranya sebagai pemain pengganti.

Catatan statistik Sanogo bersama Madura United memang tidak cukup baik. Untuk ukuran pemain asing, menit tampil yang ia dapatkan cukup minim.

Melansir dari media Jerman, T-Online, Sanogo membeberkan pengalamannya bermain di Liga Indonesia.

T-Online menyebut bahwa Sanogo telah mengarungi karier impresif dan terakhir bermain di Indonesia.

Mendapat pertanyaan tersebut, Sanogo buka suara mengenai pengalaman kurang enaknya saat merumput di Indonesia.

Sanogo menyebut fasilitas di stadion Tanah Air kurang memadai dan berbeda dengan Liga jerman.

"Saya tidak senang berada di Indonesia, strukturnya bisa dibilang berantakan," ujarnya saat diwawancarai T-Online pada Kamis (9/11/2017).

"Di tempat latihan, kami bahkan tidak memiliki ruang ganti pakaian atau pun tempat untuk mandi," kata Sanogo, pemain timnas Pantai Gading medio 2006-2010 ini.

"Jadi, kami harus berganti pakaian di rumah," ucapnya menambahkan.

Netizen pun mengamini komentar Sanogo ini.

@firdarichi "Setuju dengan Sanogo"

@eko__3539 "Bener bnget dia"

@didierbagusjr "Ya emang bener, mau gimana lagi"

@blue_riders17 "club bisa membeli pemain marque dengan harga selangit tapi fasilitas & infrastuktur buruk.. yakin indonesia bisa maju? contoh lah liga thailand anda pasti kaget dengan suasana liga disana."

@ali.mwrdni "lebih perbaiki infrastruktur stadion , training center dari pda ambil marquee player.."

@ricoriandez "Betul banget"

@wal_ikram18 "Emang nyata reall!!!!"

@aybmtnkm "Semoga dibaca Didengar dan ditindak lanjuti PSSI kenyataan ini.."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P