Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajer anyar PSS Sleman, Baryadi mengejutkan publik Sleman dengan keputusannya untuk mundur dari kursi panas manajer PSS Sleman.
Keputusan Baryadi mundur dikarenakan tidak cocoknya hubungan antara dirinya dengan PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) yang menaungi PSS Sleman.
Ditengah tuntunan lolos ke Liga 1, Baryadi mengajukan tiga permintaan yang tidak direspon cepat oleh PT PSS.
Tiga permintaan tersebut yakni soal pemindahan mess pemain, lalu soal katering makan untuk pemain dan permintaan kuota dana 19 miliar Rupiah untuk belanja pemain.
Bahkan, Baryadi yang baru didatangkan pada 27 November 2017 ini mengaku belum mendapatkan kejelasan tentang statusnya alias belum ada kontrak hitam di atas putih.
(Baca Juga: Diincar Semen Padang, Gelandang Muda Sriwijaya FC Ini Tak Direstui Orang Tua)
Menyikapi keputusan Baryadi, salah satu kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud menyampaikan beberapa sikap.
BCS yang biasa menempati tribun selatan Stadion Maguwoharjo (kandang PSS) ini sudah menjalin komunikasi langsung dengan Baryadi sangat menghormati keputusan yang diambil mantan manajer Sriwijaya FC tersebut.
BCS mengaku tidak bisa ikut campur dalam urusan ini karena ini berada diranah manajerial.