Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Animo suporter yang datang menyaksikan laga Sriwijaya FC Vs Bali United di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang sangat luar biasa, total 22 lembar tiket ludes terjual.
Namun, laga yang berakhir imbang tanpa gol ini menyisakan kisah duka bagi Kitum Risda Kasinda (38), warga Desa Nusa Makmur Sebokor, Kecamatan Air Kumbang Banyuasin.
Demi membahagiakan kedua anaknya, Kitum rela menempuh perjalanan darat selama 3 jam demi sampai ke GSJ.
“Anak saya sudah sejak beberapa hari yang lalu meminta dan merengek agar dapat diajak nonton SFC di Palembang. Karena itu Minggu (11/2) siang kami naik motor bertiga dari Sebokor Banyuasin ke Palembang, perjalanan sendiri sekitar 3 jam,” jelasnya saat ditemui usai pertandingan.
Namun asanya untuk membuat kedua anaknya tersenyum akhirnya harus sirna.
Pasalnya saat tiba sekitar pukul 17.00 WIB, dirinya mendapat informasi bahwa seluruh tiket sudah habis terjual.
“Kami terus bertahan dan mencari-cari siapa tahu dapat tiket atau bisa masuk ke stadion. Namun saat laga dimulai, tetap belum dapat tetapi anak saya tetap meminta menonton walau hanya dari pagar samping,” ujarnya.
(Baca juga: Sriwijaya FC Lakukan Rotasi di Leg Kedua Semifinal Piala Presiden)
Tetapi dirinya mendapati sebuah kabar yang membuatnya sangat sedih tatkala usai pertandingan dan hendak pulang, motornya sudah lenyap.
“Saya parkir di dekat jembatan yang ada di belakang gawang, sudah saya cari kemana-mana belum ketemu. Sudah lapor juga ke petugas keamanan namun tidak ada hasil, sekarang saya hanya pasrah yang terpenting niat saya menyenangkan anak sudah terpenuhi,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kitum yang bekerja di pabrik Kayu di desanya pun terpaksa mengajak kedua anaknya yakni Wiratama Yudha (13) dan Arnes (8) untuk menghabiskan malam di Palembang terlebih dulu.
“Saya sudah minta tolong keluarga untuk menjemput, tapi belum bisa pulang dan mesti menunggu pagi dulu,” tambahnya.
Sementara itu, Wiratama Yudha dan Arnes mengaku selalu menonton pertandingan SFC melalui tayangan televisi.
“Saya bilang ke bapak, kalau ada rejeki tolong ajak kami ke Palembang nonton SFC. Alhamdullilah bisa tapi sedih juga motor kami hilang,” ungkapnya dengan nada polos.