Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kabar duka meliputi Bonek, suporter Persebaya Surabaya, karena salah satu anggotanya tewas setelah mendukung tim kesayangannya melawan PS Tira, Jumat (13/4/2018) di Stadion Sultan Agung, Bantul, D.I.Yogyakarta.
Anggota Bonek yang berinisial MP, meninggal dunia akibat bentrokan dengan warga di kawasan Banyuagung, Solo.
Meninggalnya MP itu menyisakan duka yang teramat dalam bagi keluarga, terutama orang tua.
Ibu MP, Mariana, mengatakan bahwa dirinya sempat melarang sang anak untuk pergi ke Bantul guna mendukung Persebaya.
"Padahal sudah dilarang untuk berangkat. Dia bilang, 'Ini yang terakhir, Ma. Habis itu tidak lihat lagi.'," kata Mariana menirukan omongan MP, seperti dilansir BolaSport.com dari Surya Malang.
MP berangkat dari rumah bersama temannya satu orang. Rencananya ia akan berangkat mengendarai bis dari Bungurasih.
Mariana juga tak memberikan uang saki kepada MP karena ia sejatinya tak mengizinkan sang anak untuk pergi.
Namun, MP mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki uang dan tak meminta tambahan dari orang tua.
Setelah berangkat, MP selalu memberikan kabar kepada sang ibu melalui aplikasi pengiriman pesan, WhatsApp (WA).
(Baca Juga: Mencekam! Begini Kesaksian Teman Satu Truk Bonek yang Meninggal Akibat Bentrokan dengan Warga)
"MP WA terus sama saya. Sudah di terminal bilang, 'Ma aku di terminal.'," kata Mariana lagi.
Mariana juga menjelaskan WA terakhir yang dia terima dari anaknya sebelum kejadian nahas tersebut terjadi.
"WA terakhir sewaktu pulang itu MP bilang, 'Ma, aku moleh numpak (Ma, saya pulang naik).'. Saya tidak tahu maksudnya numpak (naik) itu gimana," ucap Mariana.
Pesan singkat tersebut menjadi kabar terakhir yang diterima oleh Mariana dari anaknya.
Beberapa jam setelah itu, yang dia dapatkan adalah kabar bahwa anaknya menjadi korban bentrokan antara Bonek dengan warga hingga meninggal dunia.
(Baca Juga: Fantastis! Trio Firmansah Pecahkan Berbagai Rekor dalam 1 Pertandingan)
Kejadian bermula ketika truk yang ditumpangi MP dan puluhan anggota Bonek lain melewati Solo untuk kembali ke Surabaya.
Setibanya di Banyuagung, Miko dan teman-teman mendapat serangan dari warga sekitar yang emosi dengan kelakuan oknum Bonek.
Sebelumnya, oknum Bonek sempat melakukan penjarahan warung-warung selama mereka berada di Solo.
Warga yang marah pun melempari truk Bonek tersebut dengan batu.
Menurut saksi yang juga berada di truk tersebut, Anggun Yulianto, kejadian tersebut sangat mencekam.
"Kejadian itu sangat-sangat seram. Kami dilempari batu," kata Anggun dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Nahas, MP yang terkena lemparan batu tak bisa berpegangan sehingga terjatuh dari truk.
Dia lalu dikeroyok oleh warga yang melihat ada Bonek terjatuh dari truk.