Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kapolresta Solo Ingin Aksi Estafet Suporter Tak Dilakukan Lagi Pasca Insiden Berdarah Banyuagung

By Nungki Nugroho - Minggu, 15 April 2018 | 17:27 WIB
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, saat diwawancarai BolaSport.com di Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Moewardi, Solo, Sabtu (14/4/2018). (CHRISTINA KASIH NUGRAHENI/BOLASPORT.COM)

Kapolresta Surakarta, AKBP Ribut Hari Wibowo menghimbau kepada suporter untuk tidak melakukan estafet dalam keberangkatan mendukung timnya melakoni tandang. Hal itu dikatakan oleh Ribut pada Sabtu (14/4/2018) malam.

Kapolresta Surakarta, AKBP Ribut Hari Wibowo memberikan keterangannya kepada BolaSport.com setelah pemberangkatan jenazah Micko Pratama (17) korban pelemparan batu di Solo.

Dia menghimbau kepada para suporter untuk tidak mengulangi sistem pemberangkatan dengan proses estafet dalam mendukung timnya melakoni awayday.

"Kami menghimbau pada laga berikutnya yang digelar di area yang berdekatan dengan Surakarta untuk membatasi pemberangkatan suporter secara ecer-eceran seperti kemarin," kata Ribut menjelaskan.

Tak hanya itu, meninggalnya Micko ini juga bisa menjadi pelajaran mengenai teknis dalam pemberangkatan suporter dalam mendukung timnya.

(Baca Juga : Pemain Naturalisasi Indonesia Ini Sukses Pertahankan Rekor Cetak Gol)

Bahkan, Kapolresta Surakarta menyampaikan saran kepada rekan-rekan suporter supaya lebih baik lagi dalam berkoordinasi. 

"Kami akan mengutamakan rombongan yang terkoordinasi dalam angkutan bus atau lainnya. Itu lebih baik daripada yang estafet," ujar Ribut.

Semua ini disampaikan mengingat pada pekan berikutnya akan ada pertandingan yang digelar di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul.


Perang batu yang dilakukan oleh sekelompok pemuda dan Bonek di depan Pasar Kleco, Surakarta pada Jumat (13/4/2018) sekitar pukul 23.45 WIB. ( Tribunsolo.com )