Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sedih, Begini Perjuangan Micko Pratama Mendukung Persebaya Hingga Kehilangan Nyawa

By Nina Andrianti Loasana - Minggu, 15 April 2018 | 18:14 WIB
Teman sekolah Micko Pratama saat berdoa di makam almarhum, Minggu (15/4/2018). (jatim.tribunnews.com)

Micko Pratama (16) mengakhiri perjuangannya membela Persebaya Surabaya pada Sabtu (15/4/2018) malam.

Dia tewas dalam insiden pelemparan batu yang dilakukan oleh Solo pasca menonton laga Persebaya melawan PS Tira di Bantul Yogyakarta.

Menurut Anggun Yulianto, teman satu truk Micko ketika perjalanan pulang ke Surabaya, pelemparan yang dilakukan oleh warga sekitar itu dilandasi rasa dendam karena ulah tak terpuji yang dilakukan Bonek.

Berdasarkan keterangan Anggun, oknum Bonek sempat melakukan penjarahan di kios-kios penjual selama di Solo.

Namun, tindakan buruk yang dilakukan kelompok Bonek lain itu justru dibalas kepada Anggun dan teman-teman, bahkan sampai merenggut satu nyawa.

"Sebelumnya memang ada rombongan yang menjarah di sana, tetapi imbasnya kepada kami," ujar Anggun lagi.

Soal Micko, Anggun mengatakan jika korban mulanya berada di atas truk bersama dirinya.

(Baca juga: Yuk! Intip Kemesraan Mikha Tambayong dengan Guard Pelita Jaya Jakarta)

Namun ketika serangan batu terjadi, Micko tak sempat berpegangan pada tali seperti yang dilakukan oleh teman-teman lain.

Akibatnya, Micko pun terjatuh dari atas truk yang mengangkut puluhan Bonek itu.

"Dia kena lemparan batu, pasti kesakitan. Tapi dia tidak sempat pegangan tali dan akhirnya jatuh. Saat jatuh, dia dikeroyok oleh warga," tutur Anggun.

Menurut keluarga, Micko telah banyak berkorban untuk bisa terus mendukung Persebaya Surabaya dalam laga away.

"Dia sampai-sampai jual baju, jual sepatu, jual jaket, jual sepatu," ucap Ayah Micko pada akun resmi Instagram Persebaya.

Bahkan dalaam dukungan terakhirnya, Micko tetap nekat berangkat ke Bantul meski tak diberi uang saku oleh sang Ibu.

"Sebelumnya Micko sudah izin mau Bonek ke Bantul tapi tidak diberi izin sama ibunya," ungkap Bambang Sudio, paman korban.

Kendati begitu, Micko diketahui tetap berangkat menumpang truk bak terbuka meski tanpa restu ibundanya.

(Baca juga: Ini Kesibukan Cristiano Ronaldo Jelang Laga Semifinal Liga Champions 2018)

Bambang Sudio pun masih ingat kata-kata terakhir korban yang berjanji sesuatu hal pada ibunya.

Menurutnya, Micko berjanji dukungan laga tandang kedua Persebaya di Liga 1 2018 itu menjadi dukungan terakhirnya dengan cara 'nge-bonek'.

"Saya sangat ingat sebelum berangkat, Micko berjanji kalau ini yang terakhir kali ia nge-bonek. Dan terjadi tapi kenapa dengan cara seperti ini," ucap paman korban.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P