Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Seusai terjadinya kerusuhan suporter yang menyerbu masuk ke Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Aremania memberikan kecaman terhadap Ketua panitia pelaksana (panpel) laga Arema FC, Abdul Haris.
Kanjuruhan Disaster terjadi saat Arema FC menjamu Persib Bandung pada Minggu (15/4/2018) untuk laga dengan sepak mula pukul 18.30 WIB.
Pada menit ke-90+2, sekelompok Aremania merangsek ke lapangan.
Jumlah Aremania yang merangsek ke lapangan terus bertambah dan membuat pihak kemananan menembakkan gas air mata.
(Baca Juga: Dua Pekan Jelang Donor Darah, Arsenal Indonesia Supporters Temui Hambatan Ini)
Beberapa korban pun berjatuhan akibat tembakan gas air mata tersebut.
Satu nyawa Aremania melayang seusai terjadinya kerusuhan tersebut.
Dilansir BolaSport.com dari akun Twitter milik Aremania 1986, kecaman ditujukan kepada Abdul Haris.
Aremania menuntut Abdul Haris untuk mengundurkan diri.
(Baca Juga: Penyerang Indonesia dan Vietnam Kalah dari Pemain Depan Myanmar, Ini Buktinya!)
Karena, Haris dianggap gagal sebagai ketua panpel terkait banyaknya korban yang berjatuhan atas kerusuhan di Kanjuruhan.
Pada unggahan pada akun tersebut, mereka menuntut untuk mengusut steward yang melakukan pemukulan dan petugas yang menembakkan gas air mata.
Saya Mohon Ketua Panpel Abdul Haris Mengundurkan Diri Karena Telah Gagal, Hingga Jatuh Banyak Korban Luka, Usut Steward Yang Lakukan Pemukulan Dan Pecat Semuanya Serta Usut Keluarnya Gas Air Mata, Rombak Jajaran Pelatih Karena Telah Gagal, Jika Merasa Tidak Mampu Silahkan Mundur
— AREMA 1986 (@AREMA1986Merch) April 16, 2018
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on