Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pentolan Viking Kecewa Persija Vs Persib Diundur, Menurutnya, Ini yang Layak Diterima Persija

By Irfa Ulwan - Jumat, 27 April 2018 | 16:40 WIB
‎Ketua pelaksana, Juned, pengurus Viking, Dadan Gareng, Kabag Umum Rindam III Siliwangi, Letkol Ifn. Rudy Jan Pribadi dan kiper Persib, Imam Arief Fadillah berfoto bersama menjelang acara nobar di Rindam III Siliwangi, Jalan Mandano, Kota Bandung, ‎Kamis (2/11/2017). (FIFI NOFITA/BOLASPORT.COM)

Gagal terselenggaranya partai panas antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan membuat publik sepak bola Indonesia kecewa.

Sebelumnya, pihak kepolisian tidak 'merestui' laga itu digelar lantaran pelaksanaannya berdekatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday.

Tidak ketinggalan, salah satu kelompok pendukung Persib Bandung, Viking juga turut merasakan kekecewaan yang amat berat atas ditundanya laga sarat gengsi itu.

Menurut salah satu pentolan Viking, Dadan Gareng, ia kecewa lantaran sudah sangat menanti-nanti duel panas melawan Persija Jakarta.

(Baca Juga: Umuh Muchtar Sesalkan Bobotoh dan The Jakmania Terus-terusan Lancarkan Tweetwar)

"Yang pasti Bobotoh kecewa pertandingan ini ditunda, kita sudah jauh-jauh hari menunggu partai ini," ujar Dadan seperti Dilansir BolaSport.com dari laman vikingpersib.co.id.

"Tapi mungkin itu juga belum pasti, katanya dari Polda Metro belum ada surat resmi. Intinya Bobotoh sangat kecewa," kata Dadan menambahkan.

Ketika ditanyakan mengenai harapannya, pria yang kerap disapa DG itu mengungkapkan agar pertandingan Persija melawan Persib tetap digelar sesuai jadwal, tetapi dengan venue yang berbeda.

(Baca Juga: Jika Laga Persija Vs Persib Digelar pada 3 Mei, Ini Rencana Kapolda Jawa Barat untuk Bobotoh)

"Kita berharap tetap main tanggal 28 April, tapi venue-nya diubah saja, karena kalau terjadi tanggal 3 Mei, besoknya ada match lagi (lawan Madura United)," tutur DG.

Ia juga mengatakan, jika situasinya seperti ini seharusnya Persija Jakarta menerima hukuman walk-out (wo) karena tidak dapat menggelar pertandingan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

"Kalau dari aturan ya harus WO itu, kalau tidak terealisasi tanggal 28 April," katanya mengakhiri.