Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pendukung Mitra Kukar Keberatan dengan Wacana Pelarangan Penyerang Asing di Liga 1

By Bayu Chandra - Kamis, 16 Agustus 2018 | 23:16 WIB
Pendukung Mitra Kukar, Noorhidayat, keberatan dengan wacana dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) soal pelarangan penyerang asing di Liga 1. (DOK-TRIBUN-KALTIM.COM )

PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana tidak akan menggunakan jasa penyerang asing pada kompetisi kasta teratas Liga Indonesia.

PT LIB selaku operator liga memang sedang berencana untuk melarang striker asing untuk bermain di Liga 1 pada musim depan.

Alasannya, keberadaan penyerang asing membuat pernyerang lokal kalah saing dan gagal meningkatkan kualitas.

Kekhawatirkan itu muncul setelah timnas U-23 Indonesia lebih sering menggunakan Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly pada Asian Games 2018.

Padahal keduanya merupakan pemain dari hasil naturalisasi dan bukan berasal dari bakal lokal.

(Baca juga: Jalani Partai Tunda Kontra PSKC Cimahi, Bek Persib Minta Dukungan Bobotoh)

Berbagai tanggapan muncul terkait wacana dari PT LIB yang melarang menggunakan jasa penyerang asing.

Ada yang merasa keberatan ada pula menanggapi sebaliknya.

Salah satu suporter yang terang-terangan keberatan dari wacana PT LIB adalah pendukung Mitra Kukar.

Dikutip BolaSport.com dari laman Tribun Kaltim, Kamis (16/8/2018), Noorhidayat salah seorang pendukung Mitra Kukar mengatakan jika pihaknya masih keberatan.

(Baca juga: Pentolan Snex Desak PSIS Semarang untuk Naikan Performa)

Menurutnya jika wacana dari PT LIB benar-benar terjadi, maka daya tarik Liga 1 akan berkurang.

"Masalah isu tersebut dari pihak suporter sangat tidak setuju," kata Noorhidayat, dilansir BolaSport.com dari Tribun Kaltim.

"Sebab striker asing ini menambah daya magnet bagi para penonton dan juga suporter," ujarnya.

Noorhidayat lantas hanya bisa memberikan masukan kepada PSSI selaku induk sepak bola tanah air agar memaksimalkan pembinaan usia muda.

Ia masih keberatan jika penyerang asing nanti akan dilarang pada kompetisi Liga 1.

"Kalau alasanya untuk timnas, harusnya fokus meningkatkan pembinaan usia dini," ucapnya.

"Kalau regulasi tersebut diterapkan, percuma saja karena tidak bisa instan," katanya menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P