Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kelompok ultras atau suporter garis keras klub Serie A, Lazio, membuat aksi kontroversial terhadap pendukung dari kalangan wanita.
Pemain ke-12 milik Lazio itu berusaha mencegah pendukung dari kalangan wanita untuk mengisi tempat yang dianggap sakral oleh mereka di Stadion Olimpico.
Melalui sebuh selebaran yang bernada diskriminatif, mereka melarang para pendukung wanita untuk duduk di barisan depan.
Brosur itu memberikan penjelasan juga terkait tribune Curva Nord yang dianggap sebagai "tempat suci" sehingga pendukung dari kalangan wanita tidak diizinkan untuk menempatinya.
"Di tempat ini, seperti biasa kami tidak mengizinkan wanita, istri dan pacar, jadi kami memosisikan diri mereka pada baris ke-10 dan seterusnya," begitu bunyi selebaran tersebut.
(Baca juga: Pembukaan Asian Games 2018, Video Sebagian Penonton Membersihkan Sampah)
Dilansir BolaSport.com dari laman Telegraph, Selasa (21/8/2018), ultras Lazio memang telah memiliki reputasi terkait masalah kekerasan, rasialisme, dan isu anti-semitisme.
Dalam kaitanya dengan politik, ultras Lazio sangat dekat dengan gerakan sayap kanan dan penganut neo-fasisme.
Selebaran itu ditandangani langsung oleh "Direttivo Diabolik Pluto" yang merupakan bagian dari kelompok ultras Lazio, Irriducibili.
(Baca juga: Jelang Pembukaan, Panpel Asian Games 2018 Berikan Imbauan ke Penonton)
Gara-gara ulah suporter, Lazio pernah mendapat hukuman denda dari Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) sebesar 50.000 euro atau setara 840,1 juta rupiah akibat menebar gambar Anne Frank, penulis buku harian terkenal yang menjadi korban tragedi Holocaust oleh Nazi.
Anne Frank digambarkan memakai seragam AS Roma, klub rival sekota Lazio.
Penulis selebaran berbau diskriminatif dan rasialis itu akan mendapat hukuman setimpal dari pihak kepolisian.
Polisi telah melakukan identifikasi melalui sebuah CCTV yang memperlihatkan beberapa fan yang memberikan selebaran tersebut.