Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketua Umum Panser Biru, Wareng, menuntut striker PSIS Semarang asal Lebanon, Abu Bakr Al Mel, bersikap profesional.
Pemain yang akrab disapa Bako itu memutuskan mundur setelah sang ayah sakit dan dalam situasi kritis.
Ayah Bako divonis mengidap kanker dan hanya memiliki waktu hidup 3-4 bulan.
Pihak PSIS sebenarnya sudah memberikan kelonggaran dengan memberikan cuti untuk Bako.
Namun, Bako rupanya lebih memilih untuk mundur.
Mendengar keputusan tersebut, ketua umum Panser Biru, Wareng, tak menampik jika dirinya kecewa dengan keputusan pemain berusia 25 tahun itu.
"Secara pribadi saya kecewa. Kalau dibilang kritis, PSIS juga sakit dan kritis. Harusnya dia bisa profesional," kata Wareng kepada BolaSport.com melalui Whatsapp.
Keluarnya Bako, membuat tim berjulukan Mahesa Jenar itu kehilangan satu pemain. Kosongnya slot tersebut tidak bisa diisi lagi mengingat bursa transfer sudah tutup.